Inikah Jam Tangan Mewah Setya Novanto Pemberian Saksi Kasus e-KTP?

  • Bagikan
Kepada agen FBI, Marliem mengaku terlibat dalam skema penyuapan kepada pejabat-pejabat di Indonesia terkait proyek e-KTP. Namun, dia membantah anggapan yang menyebutnya menyogok para pejabat Indonesia dengan uang yang diterimanya dari pembayaran proyek e-KTP. “Ketika ditekan mengapa dia (Marliem, red) mengatur pembayaran secara tunai dan apa yang dilakukannya dengan uang tunai, dia tiba-tiba mengaku diperintah oleh seseorang untuk membayarkan USD 1 juta dari uangnya kepada satu perusahaan yang tak memperoleh kontrak e-KTP,” tutur Holden. Agen FBI lantas mencecar Marliem tentang alasannya mau membayar USD 1 juta ke perusahaan yang bukan kontraktor e-KTP? “Penjelasannya hanya begitulah yang berlaku di Indonesia,” tutur Holden mengutip pengakuan Marliem. Marliem akhirnya menyetujui FBI untuk menggeledah rumahnya di Minnesota. Bahkan, dia juga berjanji menyerahkan bukti-bukti-bukti yang dianggap terkait dengan penyelidikan FBI. Tapi tak lama setelah bertemu agen FBI, Marliem justru ditangkap oleh Los Angeles Police Department (LAPD) karena kepemilikan senjata secara ilegal. Marliem menyimpan senjata ilegal di rumahnya di Edinburgh dan baru dilepaskan pada 8 Agustus 2017. Pada 9 Agustus 2017, Holden menerima email dari Marliem yang isinya berupa ancaman bunuh diri dan berbagai tuntutan. Email itu pula yang membuat polisi mengepung rumah Marliem. Akhirnya, Marliem ditemukan tewas akibat bunuh diri pada 10 Agustus 2017 dini hari. Sebelumnya, Marliem sempat menyandera istrinya, Mai Chie Thor dan putrinya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan