Polisi Yakin Mahasiswa Unibos yang Tertembak Adalah Geng Motor

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID -- Pasca-penembakan Arialdi, mahasiswa Fakultas Hukum Unibos pada Jumat dini hari (6/10/2017), berbagai kecaman bermunculan, khususnya dari pihak Unibos Makassar. Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, mengatakan, penembakan peluru karet yang mengenai korban tersebut merupakan kasus geng motor. Sebelum penembakan, ada aksi penyerangan oleh sekelompok yang ditaksir ratusan anggota geng motor terhadap Personel Unit 2 Turjawali, yang hendak membubarkan aksi balap liar di Jalan Urip Sumoharjo, depan Kampus UMI," tutur Dicky, Jumat Malam (6/10/17). Ia menambahkan, bermula saat petugas siaga di pos polantas fly over dan menerima laporan dari masyarakat bahwa di sekitar kampus UMI terjadi aksi balap liar oleh ratusan sepeda motor. "Setelah menerima laporan tersebut langsung menuju TKP yang dimaksud," tambahnya. Nah, saat mendatangi TKP dan hendak menghentikan aksi balap liar, lanjut Pamen Polisi berpangkat Tiga Bunga Melati ini, tiba-tiba personel kepolisian dihujani batu dan panah oleh kelompok geng motor. “Saat terjadi penyerangan tersebut, personel Dit Sabhara Polda Sulsel membalas aksi tersebut dengan melakukan tembakan peringatan dengan mengunakan peluru karet,” terang Dicky Sondani. Namun menurutnya, karena suara peluru karet terlalu kecil, sehingga para pelaku tetap melakukan penyerangan pada personel kepolisian. “Di saat situasi tidak memungkinkan, personel melakukan tembakan mengunakan flash ball untuk mengurai geng motor tersebut,” terang Kabid Humas Polda Sulsel. Dipaparkan, setelah dilakukan tembakan penguraian tersebut, para geng motor membubarkan diri dan situasi kembali kondusif serta arus lalu lintas kembali lancar. Nah, setelah kejadian tersebut, personel kepolisian melakukan konsolidasi dan mendapati kendaraan sepeda motor dinas milik Brigpol Aries Bayu disadelnya tertancap anak panah (busur). Tentunya, hal itu menguatkan dugaan aparat kepolisian bahwa mahasiswa yang terkena peluru merupakan anggota geng motor yang sebelumnya dibubarkan. Oleh sebab itu, kata Kabid Humas Polda Sulsel, apa yang dilaporkan mahasiswa tadi pagi (Jumat, 6/10/2017) ke Mapolda adalah bohong alias tidak sesuai fakta di lapangan. ”Mereka bentuk opini seolah-olah mereka adalah korban. Polisi sudah bertindak dengan benar dalam menjaga situasi yang aman di Makassar dari gangguan geng motor yang teramat meresahkan masyarakat," sambung Dikcy. Dicky membenarkan protap yang dijalankan anggota saat melakukan pembubaran aksi balap liar geng motor, yang memberi tembakan peringatan. (sul/fajar)  
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan