Keluarga dan kerabat di rumah duka Anci Laricci, Jalan Hertasning Barat IV, Kota Makassar, Minggu (8/10/2017). (Foto: Inikata/FAJAR.co.id)[/caption]
Salah satu yang paling dirundung duka adalah Sema, kekasih pertama Anci Laricci kala muda dahulu. Hubungan keduanya harmonis sampai sekarang, seperti kakak dan adik.
Sema datang berjilbab hitam, berbaju abu-abu. Tangannya menutup sebagian wajahnya, sembari berjalan menuju ruang tempat jenazah Anci Laricci dibaringkan.
Matanya yang sembab melihat ke arah jenazah yang diselimuti kain putih. Tak lama suara histeris itu keluar. Air matanya bercucur, seakan tak kuasa menahan sesak di dada yang dipenuhi kesedihan.
“Itu pacar pertamanya omku (Anci, red),” kata Ardi, keponakan Anci.
Sema lalu melangkah perlahan mendekati jenazah. Para pelayat seolah tak kuasa menahan tangis melihat Sema yang dirundung duka mendalam.
Sema duduk tepat di atas kepala jenazah sembari menyapu kepala Anci Laricci di pembaringan terakhir.
Sebelum berpulang pada Minggu pagi (8/10/2017), Anci Laricci sempat mendapat perawatan medis di RS Stella Maris, juga sempat menyumbang lagu pada sebuah acara. Terakhir, dia menyempatkan diri berkumpul dengan rekannya, hingga dinyatakan tutup usia. (and/ini/fajar)
Sebelum Berpulang, Anci Laricci Sumbang Lagu pada Acara Pernikahan
FAJAR.CO.ID -- Tepat sehari sebelum meninggal dunia, Syamsir Arifin yang akrab dengan nama Anci Laricci menyempatkan diri menyanyi pada acara pernikahan di salah satu hotel di Jalan Landak, Kota Makassar.
Hasanuddin, keluarga korban yang ditemui Inikata.com (FAJAR Group) di rumah duka, Minggu (8/10/2017), mengatakan, saat itu Anci bernyanyi dua tembang lagu (Update: Lagu yang Dinyanyikan Anci Laricci Tidak Tuntas karena Mendadak Asma)
Pagi tadi, Hasanuddin mencoba menghubungi Anci, suaranya terdengar terengah-engah, seperti kesulitan bernafas.
“Saya kaget, tadi pagi saya telpon, cara bicaranya sudah setengah mati bernapas. Saya tanya abang baik-baik saja, diapun menjawab, 'Iya, baik.' Sekitar beberapa jam kemudian istri beliau menelpon, Anci sudah tidak ada,” kata Hasanuddin sambil menangis.
Anci sendiri menghembuskan napas terakhirnya usai mendapat perawatan di Rs Stella Maris, Makassar.
Saat ini jenazah Anci disemayamkan di rumah duka di Jalan Hertasning IV Kota Makassar.
Suasana rumah duka tampak ramai oleh pelayat: keluarga maupun kerabat.
[caption id="attachment_248714" align="aligncenter" width="300"] Keluarga dan kerabat di rumah duka Anci Laricci, Jalan Hertasning Barat IV, Kota Makassar, Minggu (8/10/2017). (Foto: Inikata/FAJAR.co.id)[/caption]
Salah satu yang paling dirundung duka adalah Sema, kekasih pertama Anci Laricci kala muda dahulu. Hubungan keduanya harmonis sampai sekarang, seperti kakak dan adik.
Sema datang berjilbab hitam, berbaju abu-abu. Tangannya menutup sebagian wajahnya, sembari berjalan menuju ruang tempat jenazah Anci Laricci dibaringkan.
Matanya yang sembab melihat ke arah jenazah yang diselimuti kain putih. Tak lama suara histeris itu keluar. Air matanya bercucur, seakan tak kuasa menahan sesak di dada yang dipenuhi kesedihan.
“Itu pacar pertamanya omku (Anci, red),” kata Ardi, keponakan Anci.
Sema lalu melangkah perlahan mendekati jenazah. Para pelayat seolah tak kuasa menahan tangis melihat Sema yang dirundung duka mendalam.
Sema duduk tepat di atas kepala jenazah sembari menyapu kepala Anci Laricci di pembaringan terakhir.
Sebelum berpulang pada Minggu pagi (8/10/2017), Anci Laricci sempat mendapat perawatan medis di RS Stella Maris, juga sempat menyumbang lagu pada sebuah acara. Terakhir, dia menyempatkan diri berkumpul dengan rekannya, hingga dinyatakan tutup usia. (and/ini/fajar)
Keluarga dan kerabat di rumah duka Anci Laricci, Jalan Hertasning Barat IV, Kota Makassar, Minggu (8/10/2017). (Foto: Inikata/FAJAR.co.id)[/caption]
Salah satu yang paling dirundung duka adalah Sema, kekasih pertama Anci Laricci kala muda dahulu. Hubungan keduanya harmonis sampai sekarang, seperti kakak dan adik.
Sema datang berjilbab hitam, berbaju abu-abu. Tangannya menutup sebagian wajahnya, sembari berjalan menuju ruang tempat jenazah Anci Laricci dibaringkan.
Matanya yang sembab melihat ke arah jenazah yang diselimuti kain putih. Tak lama suara histeris itu keluar. Air matanya bercucur, seakan tak kuasa menahan sesak di dada yang dipenuhi kesedihan.
“Itu pacar pertamanya omku (Anci, red),” kata Ardi, keponakan Anci.
Sema lalu melangkah perlahan mendekati jenazah. Para pelayat seolah tak kuasa menahan tangis melihat Sema yang dirundung duka mendalam.
Sema duduk tepat di atas kepala jenazah sembari menyapu kepala Anci Laricci di pembaringan terakhir.
Sebelum berpulang pada Minggu pagi (8/10/2017), Anci Laricci sempat mendapat perawatan medis di RS Stella Maris, juga sempat menyumbang lagu pada sebuah acara. Terakhir, dia menyempatkan diri berkumpul dengan rekannya, hingga dinyatakan tutup usia. (and/ini/fajar)
