Makin Tegang! Madrid Tegaskan Menolak Kemerdekaan Catalunya

  • Bagikan
A Catalan pro-independence 'estelada' flag flies in background of a cardboard box with the 3 words "Democracy, Dignity and Rights" outside the TSJC (Superior Court of Catalonia) in Barcelona on February 6, 2017 during the first day of the trial of former President of the Catalan Government and leader of Partit Democrata Europeu Catala (Catalan European Democratic Party) PDECAT Artur Mas in Barcelona on February 6, 2017. Mas is charged with civil disobedience and misuse of public funds for holding a non-binding ballot on November 9, 2014 (9N) in which Catalans were asked to vote on whether their region should remain part of Spain. / AFP / Josep Lago (Photo credit should read JOSEP LAGO/AFP/Getty Images)
FAJAR.CO.ID- Pemerintah Spanyol menolak pernyataan kemerdekaan yang diteken oleh pemimpin Catalunya Carles Puigdemont serta menolak seruan untuk mediasi.
"Tidak Puigdemont maupun orang lain yang dapat mengklaim (kemerdekaan Catalunya). Tidak juga untuk memaksakan mediasi," tegas Wakil Perdana Menteri Spanyol Soraya Saenz de Santamaria. "Setelah sejauh ini dan membawa Catalunya ke tingkat ketegangan paling tinggi dalam sejarah, Puigdemont kini telah menyebabkan daerah otomnya mencapai tingkat ketidakpastian tertinggi," sambungnya seperti dikabarkan BBC. Ia pun menyebut bahwa Puigdemont merupakan sosok yang tidak memahami arah serta konsekuensi dari tindakan Puigdemont. "Ia (Puigdemont) adalah seseorang yang tidak tahu di mana ia berada, ke mana ia pergi atau dengan siapa ia ingin pergi ke sana," sambungnya. Awal pekan ini, Puigdemont menandatangani sebuah deklarasi kemerdekaan Catalunya secara sepihak, meski pemerintah Madrid tegas menyebut bahwa referendum kemerdekaan Catalunya ilegal dan tidak sah. Dalam pidatonya, Puigdemont mengatakan bahwa wilayah otonomi Catalunya telah memenangkan hak untuk merdeka pasca referendum 1 Oktober kemarin. "Kami meminta negara-negara dan organisasi internasional untuk mengenali Republik Catalunya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat," katanya, Ia juga menyebut bahwa kehendak rakyat adalah melepaskan diri dari Madrid, namun ia juga mengatakan bahwa ia ingin mengurangi ketegangan terkait hal tersebut. "Saya mengusulkan untuk menunda efek deklarasi kemerdekaan untuk melakukan perundingan dalam beberapa minggu mendatang tanpa solusi yang disepakati," tambahnya di hadapatan anggota parlemen Catalunya. [mel] 
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan