Survei Terbaru: Ekonomi Rakyat Makin Susah, Pak Jokowi!

  • Bagikan
Namun, kepuasan masyarakat minim di sejumlah bidang, seperti membuat harga kebutuhan pokok terjangkau (34 persen), mengurangi jumlah orang miskin (32 persen), menyediakan lapangan kerja (30 persen), dan mengurangi pengangguran (27 persen). Di tempat terpisah, Jokowi seperti tak khawatir dengan data-data survei di atas. Berpidato di pembukaan pameran dagang skala internasional, Trade Expo Indonesia (TEI) 2017, BSD Tangerang, kemarin, Jokowi menggambar bahwa ekonomi sedang baik-baiknya. Berdasarkan data BPS, total ekspor Indonesia sepanjang Januari-Agustus 2017 mencapai 108 miliar dolar AS atau tumbuh 17,58 persen di banding periode yang sama tahun lalu. Menurut Jokowi, peningkatan ekspor yang cukup tinggi akan berdampak terhadap penambahan devisa negara dan meningkatnya daya saing. "Jika ekspor dan investasi dijaga, maka pertumbuhan ekonomi akan berkualitas," tegas Jokowi. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang sedang berada di Belgia juga meyakinkan ke public bahwa ekonomi di dalam negeri tak perlu dikhawatirkan. JK menyatakan, perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan stabil. Hal ini didorong oleh permintaan domestik, konsumsi rumah tangga, dan perdagangan internasional yang cenderung membaik. Dia mengungkapkan, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5 persen. Selain itu, tingkat inflasi juga cukup terjaga di bawah 4 persen. "Indonesia mencatat inflasi 3,02 persen pada 2016, atau lebih rendah 3,35 persen pada 2015," ujar dia dalam sambutan pada Indonesia-Belgium High Level Roundtable Discussion di Federation of Enterprises in Belgium (FEB) seperti dikutip dari keterangan tertulis, kemarin.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan