Survei Terbaru: Ekonomi Rakyat Makin Susah, Pak Jokowi!

  • Bagikan
Peneliti di Insitute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus menanggap wajar Jokowi mendapatkan stigma membuat ekonomi rakyat menjadi semakin sulit. Menurutnya, pola masyarakat saat ini sedang beralih dari penikmat subsidi menjadi tidak menikmati subsidi. Ketegasan Jokowi memangkas subsidi seperti listrik, gas, air minum, BBM, dan kebutuhan dasar lainnya, membuat pengeluaran rakyat semakin tingi. "Akibatnya, spending masyarakat untuk alokasi belanja kebutuhan barang sekunder dikurangi. Pemerintah harus cepat mengatasi, tinggal bagaimana mengurangi dampak-dampak tersebut, sekarang sudah merembet kemana-mana sektor riil terganggu high cost terjadi," ujar Heri kepada Rakyat Merdeka. Heri menilai, penurunan daya beli masyarakat ini merupakan dampak dari pencabutan subsidi pemerintah terhadap barang yang harganya bisa di atur pemerintah. Misalnya, listrik, gas, air minum, dan lainnya. Nah, ketika subsidi dicabut, masyarakat terkaget-kaget. Yang biasanya masyarakat dimanjakan oleh subsidi ratusan triliun itu tiba-tiba berkurang drastis. Heri mengatakan, indikator penurunan daya beli masyarakat tidak hanya dilihat dari melambatnya pertumbuhan retail. Indikasi lainnya adalah melambatnya pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM) mencapai 2,5 persen. "Daya beli melambat ini kan ternyata terbukti, bukan cuma di retailnya aja bisa dibilang turun, terus ada yang bilang pindah ke online. Tapi kan kalau kita kroscek ke hulunya ternyata juga turun," terangnya. (rmol/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan