Sulap Bagan Jadi Restoran, Ide Menarik untuk Genjot Ekonomi Nelayan

FAJAR.CO.ID -- Telah berlangsung Rembuk Nasional Kemaritiman 2017 pada Kamis (19/10/2017) di Gedung Auditorium Universitas Sam Ratulangi, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Pada kegiatan nasional tersebut, banyak hal dibahas terkait kemaritiman dan kehidupan nelayan sebagai bagian utama masyarakat pesisir. Salah satu poin yang ditelurkan adalah tentang langkah strategis menaikkan penghasilan para nelayan dan masyarakat pesisir.
Dari sekian bahasan, satu ide menarik yang muncul adalah tentang pengembangan olah hasil tangkapan ikan.
Jika yang lalu-lalu nelayan langsung menjual ikannya, kedepan nelayan bisa mengolah ikannya terlebih dahulu sebelum dibeli konsumen. Ini juga sebagai salah satu cara menggejot jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah pesisir.
"Wisatawan itu lebih tertarik jika bisa ikut dalam proses cara menangkap ikan serta cara penyajiannya, bumbu segala macam, dibanding jika disajikan langsung di meja," jelas Direktur Eksekutif Lembang 9 (L9), Rapsel Ali, sebagai pemrakarsa Rembuk Nasional Kemaritiman 2017.
Rapsel melihat, ide ini bisa terwujud dengan memanfaatkan bagan nelayan di laut, disulap menjadi restoran. Bagan adalah pangkalan, mirip kerangka rumah nelayan yang terpancang di laut.
"Bagan dimodifikasi jadi restoran terapung. Jadi, ini bisa satu paket dengan pelra, kapal wisata nelayan, dan seafood village. Pastinya, seafood village harus bersih. Bagan pun modelnya harus sesuai karakteristik rumah tradisional masing-masing daerah. Jadi khas dan lebih menarik," papar Rapsel.