Sepakat! Bubarkan Parlemen Catalunya

Sebelumnya Mahkamah Konstitusi Spanyol menetapkan bahwa hasil referendum Catalunya tidak sah. Madrid lantas mendesak Catalunya membatalkannya. Namun, Puigdemont bergeming. Dia menganggap referendum itu sebagai mandat Catalan yang harus diembannya. Padahal, dalam referendum yang hasilnya 90 persen peserta memilih si itu, angka kehadiran pemilih hanya 43 persen.
Krisis Catalunya dan Spanyol membuat masyarakat resah. Mereka yang tidak mendukung kemerdekaan Catalunya memilih berdiam diri di rumah. Sebab, ada ratusan ribu, bahkan jutaan, Catalan yang turun ke jalan menuntut kemerdekaan. Untuk menghindari bentrokan, mereka yang tidak menginginkan Catalunya merdeka terpaksa mengunci diri di dalam rumah.
Selain warga sipil, para pebisnis Spanyol pun resah. Sejak referendum 1 Oktober melahirkan kekisruhan di Catalunya, para pebisnis memindahkan markasnya ke wilayah lain. Beberapa di antaranya adalah bank.
Karena itu, Catalan panik. Kemarin sebagian besar warga menarik uang dari bank. ”Ini cara kami memprotes keputusan tak bijaksana pihak bank,” kata seorang aktivis Crida Democracia, organisasi pro kemerdekaan Catalunya. (Fajar/JPG)