Menlu Diminta Jangan Puas dengan Keterangan Dubes AS

  • Bagikan
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Foto: Ridwan/Jawapos /FAJAR.co.id)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamza mengatakan keterangan kedutaan besar Amerika di Jakarta terkait penolakan kepada Panglima TNI tidak boleh dianggap ringan.

 Untuk itu, Politisi asal NTB itu meminta, Kementerian Luar Negeri (kemenlu) agar tidak boleh puas dengan keterangan pemerintah Amerika Serikat yang telah melakukan tindakan yang dinilai mengganggu hubungan dua negara.

Menurutnya, Menteri Luar Negeri harus melakukan investigasi lebih jauh. Sebab tidak mungkin kesalahmya yang dilakukan ini teknis dan administratif semata. “Kita patut mencurigai bahwa di belakang keputusan ngawur itu meski telah dikoreksi ada maksud lain yang lebih besar”, kata Fahri melalui pesan singkatnya yang diterima redaksi.

Anggota Fraksi PKS ini juga menganggap tidak cukup jika kedutaan Amerika di Jakarta yang memberikan keterangan tetapi harus pihak yang mengundang atau kementerian luar negeri Amerika Serikat yang Harus bertanggungjawab atas Kejadian ini.

“Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dan berdaulat tidak boleh menerima begitu saja perlakuan yang tidak punya etika kepada pejabat indonesia. Sikap itu harus mereka ketahui bahwa  kita tidak mudah menerima”, tulis politisi yang dikenal lantang ini.

 Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beserta istrinya dan delegasi TNI mengalami kejadian tak mengenakkan ketika tiba-tiba mendapat pemberitahuan tentang larangan memasuki AS.

 Gatot memperoleh informasi itu dari maskapai Emirates di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (21/11) sore, atau beberapa saat sebelum boarding.

Sedianya, Gatot menggunakan maskapai Emirates EK 0357 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Washington DC untuk memenuhi undangan Jenderal Dunford sekaligus menghadiri Chiefs of Defense Conference on Counter Violent Extremist Organizations (VEOs) pada 23-24 Oktober 2017. Semenatara itu, Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia Joseph Donovan menyampaikan permintaan maaf atas insiden itu, Permintaan maaf itu disampaikan Donovan melalui sambungan telepon ke Menlu Retno Marsudi. "Dubes Joseph Donovan telah meminta maaf ke Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas ketidaknyamanan Jenderal Gatot," demikian pernyataan Kedubes AS untuk Indonesia, Minggu (22/10/2017). Hanya saja Kedubes AS tidak menjelaskan secara rinci menyebabkan Gatot ditolak masuk ke AS. "Joseph Dunford, pemimpin staf gabungan mengundang Panglima Jenderal Gatot Nurmantyo ke acara Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremism pada October 23-24 di Washington, D.C. Perjalanan Gatot tidak bisa dilakukan sebagaimana direncanakan," kata Kedubes AS.   (*fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan