Anggaran Kereta Api Trans Sulawesi Tersendat

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Progres proyek kereta api trans Sulawesi jalan ditempat. Sementara, pemerintah daerah telah menyiapkan segalanya. Namun, permasalahan yang utama ada pada kewenangan pemerintah pusat yang hingga kini belum jelas terkait anggarannya.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mamg, mengungkapkan, permasalahan proyek ini terletak pada anggaran yang bersumber dari APBN.“Uangnya tidak ada. Coba tanya saja kesana. Uangnya mana? Kami sudah patok semua (lahan), sampai sekarang belum dibayar. Harusnya uangnya dulu, kalau ada pasti akan jalan,” kata Agus.
Ia juga membantah proyek tersebut terhambat masalah lahan. Menurutnya, masalah lahan sejak awal sudah dilakukan persiapan, sesuai rencana yaitu jalur Barru-Parepare. Namun, tiba-tiba ada perubahan pengerjaan dilakukan dari Barru menuju Makassar.
“Bukan masalah itu. Lahannya dari Barru – Parepare sudah selesai kami siapkan. Tetapi ada keinginan untuk dibalik, pengerjaan dari Barru ke Makassar. Kalau saya, diselesaikan saja dulu yang sesuai rencana itu. Harusnya uangnya itu dibayar saja dulu. Setelah itu, baru kita bicara Barru – Makassar. Problemnya kan disitu,” terangnya.
Sebelumnya, Agus mengakui untuk tahun ini terjadi perubahan pengerjaan, karena anggaran yang cukup besar membangun terowongan sehingga berpindah dulu pengerjaannya.“Tahun ini, Pangkep – Maros dan sebagian Makassar akan mulai dibebaskan. Tadinya Barru – Parepare, tapi karena anggaran membuat terowongan besar sehingga ditarik dulu,” ungkapnya.
Hal itu berbanding terbalik dengan pengakuan Presiden Jokowi, yang mengaku terus memberikan perhatian khusus pada proyek pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi. Jokowi juga tetap mengakui proyek tersebut telah tiga kali digroundbreaking, namun justru sampai sekarang belum menunjukkan kemajuan alias jalan ditempat.