Catalunya Dituding Lakukan Makar

  • Bagikan
Para pelaku makar bisa dihukum 25 tahun penjara. Atau bisa lebih ringan jika pemberontakan yang mereka kobarkan tidak mengandung kekerasan atau berbuah kerusuhan. Ketegangan dipicu pidato emosional Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariano Rajoy menjelang voting senat yang bertujuan memutuskan nasib Catalunya. ”Apa yang terjadi di Catalunya jelas-jelas sebuah pelanggaran hukum, demokrasi, dan hak semua rakyat. Karena itu, harus ada konsekuensinya,” tegas pemimpin 62 tahun tersebut. Setelah berpidato, Rajoy optimistis mendapatkan restu senat untuk mengaktifkan pasal 155. Namun, saat senat yang sebagian besar anggotanya adalah politisi People's Party (partai Rajoy) sedang melakukan pemungutan suara, kabar penting datang dari Catalunya. Di Barcelona, Carles Puigdemont mendeklarasikan kemerdekaan Catalunya. Itu terjadi setelah pertemuan parlemen regional Catalunya menghasilkan mandat kepada tokoh 54 tahun tersebut untuk mendeklarasikan kemerdekaan yang tertunda. Dari total 135 anggota parlemen Catalunya, 70 legislator mendukung deklarasi kemerdekaan berdasar hasil referendum 1 Oktober. Sedangkan 10 legislator lain menentang keputusan itu dan 2 anggota parlemen abstain. Sebelum voting, kubu oposisi memilih untuk meninggalkan ruangan. Para legislator anti kemerdekaan itu tidak mau terlibat dalam keputusan penting yang bertentangan dengan prinsip mereka tersebut. Seusai deklarasi kemerdekaan, Puigdemont dan wakilnya, Oriol Junqueras, bertukar ucapan selamat. Mereka bersalaman, lantas berpelukan. Di jalanan Barcelona, Catalan merayakan kemerdekaan. Mereka bersorak-sorai sambil mendendangkan lagu kebangsaan Catalunya. Mereka juga mengibarkan bendera Catalunya. ”Merdeka!” seru mereka satu sama lain. Hingga kini, belum ada satu negara pun yang mengakui kemerdekaan Catalunya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan