Anies-Sandi Diminta Bersihkan APBD dari Kawanan “Kotak-kotak”

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID -- Ketua Progres 98, Faizal Assegaf, menyesalkan APBD DKI Jakarta dikusai secara terselubung oleh kelompok ultra korupsi dalam lima tahun belakangan. Imbasnya, berbagai temuan kasus KKN menimbulkan daya rusak bagi tatanan sosial-ekonomi maupun kerugian negara. Faizal Assegaf lantas bersikap lantang. Ia mengajak semua elemen yang terlibat dalam Aksi Bela Islam mengawal dan memberdayakan APBD DKI bagi peningkatan kesejahteraan umat. "Tegasnya, bersihkan APBD DKI dari kawanan kotak-kotak alias Ahoker dan memastikan segala peluang ekonomi yang tersedia dikelola oleh umat," papar Faizal Assegaf dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Minggu (29/10/2017). Menurutnya, bila sumber-sumber keuangan APBD DKI masih dijadikan lapak bagi kelompok kotak-kotak, hal itu menunjukan bahwa kepemimpinan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno selaku pemimpin baru DKI Jakarta gagal menjalankan amanah. "Sebab, esensi dari kemenangan Anies-Sandi adalah bertujuan memberi kesejahteraan kepada umat Islam sebagai mayoritas warga DKI Jakarta," imbuhnya. Tanpa prinsip tersebut, lanjut Faizal, kemenangan Anies-Sandi tidak memberi manfaat apapun kepada perubahan nasib kehidupan umat. Ia pun mendesak agar APBD DKI, khususnya terkait dengan aneka program publik, perlu dirinci secara transparan dan dipastikan berada dalam akses umat. "Sehingga penggunaan APBD DKI tidak menjadi lapak bagi segelintir kelompok konglomerat, saudagar rakus, dan jaringan koruptor kotak-kotak," tegasnya. Faizal berharap, potensi yang dimiliki umat Islam harus dilibatkan di segala bidang pembangunan. Mulai dari kegiatan parkiran, usaha mikro, pembanguan infrastruktur, hingga pengambilalihan proyek reklamasi melalui jalur legal. "Saatnya umat Islam bangkit untuk keluar dari ketidakadilan sosial-ekonomi. Tentu kita berharap Anies-Sandi konsisten atas prinsip dan tujuan mulia tersebut," Faizal mengunci. (*/fajar)  
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan