Usai menggelar panen padi bersama rakyat setempat, ada hal menarik yang terjadi pasca Mentan Amran memberikan sambutan, yakni menegur lima Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dilima kabupaten di Gorontalo yang terlihat tak aktif dalam menjalankan tugas mereka.
Kelima Kadis Pertanian ini tidak mengajukan apa yang dibutuhkan untuk kemajuan sektor pertanian mereka demi mencapai swasembada beras dan jagung. Kemarahan Amran bukan tanpa alasan, pasalnya kelima Kadis itu tidak aktif untuk meminta alat penunjang pertanian yakni traktor, padalah unitnya sudah tersedia di Kementrian Pertanian. "Kalau begini, sama saja bapak-bapak hanya berdoa tanpa ada kerja dan usahanya, mana ada hasil, jadi besok bapak berangkat ke Jakarta kalau tidak bawa pulang traktor, SK-nya hilang" tegurnya.
Etos kerja yang seperti ini tidak dibenarkan, menurutnya, pejabat itu ia mengibaratkan harus merampas bola untuk memberikan pelayanan, terlebih untuk kepentingan para petani sehingga target Indonesia agar tidak sama sekali mengimpor beras cepat terwujud.
"Malah kita sekarang sudah ekspor empat komoditas strategis, jadi tidak begini karakternya revolusi mental dijaman Jokowi-JK" himbau Amran.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR Roem Kono menyampaikan apresiasinya kepada Amran yang sangat memberi perhatian kepada para petani, khususnya di Gorontalo.
"Saya berikan apresiasi sebesar-besarnya kepada pak Menteri, dan hari ini saya ingin memberikan gelar kepada beliau sebagai bapak petani Indonesia" kata Roem yang kemudian disambut tepuk tangan.
Gelar ini, kata dia memang pantas diberikan kepada Mentan, menurutnya salah satu Menteri yang sudah keliling Indonesia melihat kondisi para petani, terlebih dari semua Menteri Baru Amran yang menyempatkan datang ke Gorontalo.
"Beliau ini, sudah keliling Indonesia selama ini baru dia ya (Amran) yang datang kesini, betul bapak ibu? Tanyanya ke masyarakat.
Pada kesempatan itu, Mentan Amran secara simbolis memberikan alat-alat pertanian seperti Traktor dan mesin pengolah padi, pupuk dan asuransi bagi para petani. (Aiy/Fajar)
