Waspada! 3.000 Pasien HIV/AIDS “Gentayangan” di Surabaya

Beberapa dari mereka menyewa apartemen sebagai tempat, dan menggunakan media sosial untuk memasarkan jasa mereka.
Biasanya mereka berpindah pindah, sebagian lagi pindah ke luar kota.
“Sekarang kami jadi susah melacak. Saya takut semua ini jadi bom waktu sekitar lima tahun lagi. Di Surabaya atau pun luar Surabaya,” kata Erwin. (Fajar/jpg/jpnn)