Dilema AS Tamrin di Pilgub Sultra

Yusran Fahim dilengkapi dengan Ahmad Arfa yang tak lain adalah mantan Sekretaris Daerah Kota Baubau. Pengalaman Ahmad Arfa sebagai birokrat tidak perlu diragukan lagi. Prestasinya sejak menjadi PNS selalu melonjak naik. Beberapa jabatan penting sudah pernah diembannya sampai pada titik puncak menjadi jenderal PNS di Kota Baubau hingga pensiun.
Dari ulasan diatas, dapat diprediksi di Pilwali Baubau nanti pasangan AS Tamrin-La Ode Ahmad Monianse akan mengalami kesulitan. Tidak bisa dipungkiri, koalisi partai di Pilgub tentu akan mempengaruhi juga koalisi partai di Pilwali Baubau.
AS Tamrin akan menghadapi dilema, mana yang akan didukung nanti ketika pasangan Ali Mazi-Lukman Abunawas dan Asrun-Hugua berkampanye di Kota Baubau? 2 partai pengusung AS Tamrin (Golkar dan Nasdem) adalah juga partai pengusung Ali Mazi-Lukman Abunawas. Begitu juga dengan 2 partai dukungan lainnya, PAN dan PDIP adalah pengusung Asrun-Hugua. Apalagi AS Tamrin dan La Ode Ahmad Monianse merupakan ketua masing-masing partai di Baubau.
Ali Mazi sebagai ketua Nasdem pasti akan meminta AS Tamrin untuk membantunya di Kota Baubau sebagai konsekwensi dukungan Nasdem terhadap dirinya. Sama halnya dengan partai Golkar. Begitu juga dengan Asrun. Sebagai kandidat yang diusung oleh PAN pasti juga meminta kepada AS Tamrin untuk turun full mendukung Asrun.
Dilema AS Tamrin saat kampanye nanti, kandidat yang didukung partai-partai politik pasti akan dikumpulkan dalam satu panggung untuk melakukan orasi politik sekaligus meminta dukungan. Yang mana yang akan dihadiri AS Tamrin? Kampanye Ali Mazi-Lukman Abunawas ataukah Asrun-Hugua? Jawabannya mungkin sudah pasti ke Asrun-Hugua. Tapi, bagaimana perasaan Ali Mazi-Lukman Abunawas? Apakah Nasdem dan Golkar akan menarik dukungan dari AS Tamrin-La Ode Ahmad Monianse? Ataukah untuk mencari aman, AS Tamrin yang akan melepas Golkar dan Nasdem? Mungkin akan terjawab dalam waktu dekat. (***)