Pengamat: Penentuan Wapres Jokowi Tergantung Isu di Masyarakat

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Meski masih menyisakan dua tahun, tensi Pilpres 2019 sudah terlihat panas. Sejauh ini, baru dua figur yang terang-terangan diusung bertarung di Pilpres 2019 nanti, yakni Presiden Joko Widodo yang dipastikan calon kembali di periode kedua, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Tensi politik jelang Pilpres 2019 ini tak hanya untuk calon Presiden, tapi juga lebih pada Wakil Presiden. Sedikitnya, sudah empat nama yang terus digembor-gemborkan sebagai bakal calon Wapres dampingi Jokowi atau calon lainnya.
Empat nama tersebut yakni, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Muhaimin Iskandar, Gatot Nurmantyo dan Zulkifli Hasan. Meski begitu, empat nama ini dianggap belum final menjadi Wapres yang tepat di Pilpres 2019 nanti.
Pengamat Politik SMRC, Sirojudin Abbas mengatakan keputusan Jokowi memilih Wakil Presiden 2019 nanti berdasarkan isu yang berkembang di masyarakat. Dan isu tersebut menjadi perhatian publik nasional maupun internasional.
"Jadi ada tiga kemungkinan Jokowi memilih calon Wapres, itu terlihat sejauh mana isu yang berkembang di masyarakat dan menjadi perhatian publik nasional, maupun internasional. Karena itu akan menentukan referensi calon Presiden nanti," kata Sirojudin kepada wartawan saat berdiskusi di ruang pressrum DPR RI, Kamis (9/11).
Dikatakan Sirojudin, tiga isu yang menjadi perhatian Jokowi nanti adalah isu keamanan, ekonomi dan sara. Isu ini bakal menjadi pertimbangan Jokowi dalam memilih wakilnya.
"Jika isu yang dihembuskan pada Pilpres nanti adalah keamanan, maka Jokowi harus memilih wakilnya dari militer. Tapi kalau isunya ekonomi, maka pakar ekonomi menjadi pilihan, dan bila isu sara kembali dimainkan, maka wakil dari Islam moderat menjadi pilihan utama, semisal Muhaimin Iskandar," jelasnya.