Tiga Kriteria Cawapres Pilihan Jokowi

“Maka bisa saja kebutuhan presiden pada saat itu untuk memberi signal kepercayaan publik dengan memilih wakil dari sosok ekonom atau orang punya pengalaman menjalankan ekonomi dengan baik,” jelasnya.
Ketiga, bisa saja nanti pemilihan cawapres ini dikaitkan dengan serentetan peristiwa di pilkada DKI Jakarta.
Misalnya, ketika isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) semakin kuat dan berat dihadapi masyarakat, maka untuk mengisi jawaban keprihatinan publik itu Jokowi memilih calon representasi Islam Indonesia yang moderat, terbuka dan toleran.
“Jadi, untuk pemilihan cawapres itu seperti apa tergantung isu yang tengah dihadapi publik saat itu. Tapi, ini hipotesis, nanti kita uji bersama ke depan,” kata Abbas.(Fajar/jpnn)