Demi Sekolah Anak-anak Pangkep Rela Jatuh ke Empang

FAJAR.CO.ID, PANGKEP - Bagi sebagian orang, jarak bukanlah masalah demi sebuah tujuan mulia. Termasuk bagi para siswa dan guru SDN 30 Passilisiang, Kelurahan Bori Appaka, Kecamatan Bungoro, Pangkep.
Setiap hari, mereka mesti berjalan kaki kira-kira 3 kilometer untuk mencapai sekolah. Pulangnya pun begitu. Rata-rata untuk sekali jalan, mereka butuh 50 menit untuk meniti pematang tambak.
Sekolah tersebut memang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Ada juga segelintir yang bersepeda motor.
Makin sulit saat hujan tiba. Sebab, sepanjang pematang tambak tersebut akan penuh dengan luapan air. Jatuh ke tambak sudah terbiasa bagi mereka.
Kepala SDN 30 Passilisiang, Mardiana Rachman meyampaikan, ia tidak pernah surut melangkahkan kaki ke sekolah. Begitupun dengan sembilan guru lainnya.
"Ini sudah kewajiban. Di rute itu tidak ada rumah di sepanjang jalan. Jadi kalau berjalan sendiri harus berhati-hati," ucapnya, kemarin.
Sekolah tersebut terletak di tengah-tengah tambak Kampung Passilisiang, Kelurahan Bori Appaka, Kecamatan Bungoro. (fit)