Kalsel Siap Wujudkan Nawacita Sektor Pertanian

FAJAR.CO.ID -- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi Upsus Pangan, di Novotel Hotel, Banjar Baru, Kalimantan Selatan, hari ini (Rabu, 15/11/2017).
Rakor yang dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan, Pangdam Mulawarman, yang diwakili Aster Kodam, seluruh Dandim dan jajaranya dan serta 13 Kepala Daerah se Kalimantan Selatan bersama Kepala Dinas terkait dan Stake Hollder lingkup Kalsel.
"Seraya berterima kasih kepada semua unsur yang sudah menyumbangkan fikiran dan tenaga mewujudkan swasembada pangan Indonesia. Khususnya TNI, terus terang, saya ini anak babinsa berpangkat Sersan Mayor, dulu kalau lihat Dandim, saya takut dan pasti ayam kami harus dipotong untuk Dandim," ujar Mentan.
"Walaupun demikian didikan militer sangat mempengaruhi hidup kami, terutama disiplin dan cinta Merah Putih," sambungnya dalam sambutan sambil tertawa kecil disambut tepuk tangan seluruh anggota TNI dan para Danrem dan Dandim.
Mentan pun menegaskan, sinergitas seluruh komponen bersama TNI dalam tiga tahun telah menuai hasil. "Kita sudah tidak impor beras, bahkan kita sudah ekspor jagung yang dulunya impor Indonesia mencapai 3,6 juta ton, bawang merah kita sudah ekspor ke beberapa negara, cabai merah yang dulu suka gonjang-ganjing sudah kita selesaikan tidak ada lagi impor cabai merah segar, namun semua itu tidak langsung membuat kita puas," tuturnya.
Tahun ini, lanjutnya, terdapat tugas yang sangat strategis, yakni membangunkan raksasa tidur di Kalimantan Selatan. "Lahan rawa lebak, tadi saya panen di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari helikopter saya melihat betapa kayanya bumi Kalimantan dan percaya bila ini kita kerjakan dengan menghilangkan ego sektoral, saya yakin, tidak ada rakyat miskin di Kalimantan," kata Mentan optimistis.