Faizal Assegaf: Petahana Gombal, Murad Harapan Baru Maluku

  • Bagikan
Irjen Murad Ismail
FAJAR.CO.ID -- Kredibilitas Gubernur Maluku, Said Assagaff, dinilai merosot. Akibat perilaku hedonis, ingkar janji, dan terkenal hipokrit, masyarakat muak dan kian kehilangan kepercayaan. Di mata Faizal Assegaf, masyarakat Maluku butuh penyegaran. Aktivis kelahiran Maluku menilai, kehadiran Kepala Korps Brimob, Irjen Murad Ismail, dalam Pilgub Maluku memberi harapan bagi terbitnya perubahan. "Terlalu lama masyarakat Maluku terendam dalam kemiskinan dan ketidakadilan. Hal itu tidak lepas dari bobroknya kepemimpinan daerah dan maraknya praktek KKN. Kondisi paradoks tersebut harus diakhiri," tutur Faizal, Selasa (21/11/2017). Faizal melanjutkan, reealitas objektif memperlihatkan bahwa Gubernur Said Assagaff sudah tidak layak dipercaya. Terbukti hanya gombal dan gagal menjalankan amanah. "Banyak fakta penyimpangan dan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh petahana. Rangkaian kebijakannya tidak pro-rakyat, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial-ekonomi yang mengkhawatirkan," ucapnya. Tidak heran Maluku di urutan ketiga sebagai daerah termiskin di Indonesia. Kenyataan itu tentu sangat menyakitkan. Daerah yang begitu kaya dengan aneka potensi alamnya justru mengalami kemunduran. Di lain pihak, sambung Faizal, pertunjukan perilaku hedonis dan gemar mempertontonkan kesombongan oleh petahana kian menonjol. "Perilaku itu jelas menyiram luka dihati masyarakat," sesalnya. Wajar saja mayoritas masyarakat mulai tergerak, semakin sadar bahwa selama ini telah terjebak dalam pembodohan. Munculnya dukungan yang luas kepada Murad ismail merupakan ekspresi kekecewaan mereka pada petahana.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan