Ubah Video Demo Jadi Provokatif, Polda Sulsel Amankan Warga Bali

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Menggunakan video insiden pembakaran motor polisi oleh mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Makassar, di tangan Iwan Alex Efendi (30) video ini disulap hingga berefek negatif. Dalam video berdurasi 3 menit 58 detik itu, Iwan menuliskan keterangan yang mengandung kebencian terhadap institusi kepolisian.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Muktiono, dalam konferensi pers di Aula Polda Sulsel, Minggu (26/11/2017), mengungkapkan, pihak Direktorat Reskrimsus Polda Sulsel berhasil mengungkap kasus cyber crime video provokatif dan informasi palsu. Pelaku yang merupakan warga Bali itu diketahui mengunggah video tersebut di kosnya, Jalan Pulau Ayu Selatan, Gang Laundry cinta.
Dalam video unggahan Iwan, dia menuliskan keterangan Akibat Operasi Zebra, yang memuat sekolompok orang membakar motor patroli polisi. Insiden tersebut memang pernah terjadi di Makassar, namun bukan dikarenakan operasi zebra, melainkan aksi unjuk rasa mahasiswa pada momen Sumpah Pemuda 2016 lalu di salah satu perguruan tinggi Makassar.
"Pelaku ditangkap saat sedang makan siang di salah satu rumah makan cepat saji di Kota Denpasar, Provinsi Bali sekitar pukul 11.50 Wita," ungkapnya.
Dari hasil interogasi, Iwan mengakui hanya iseng mengunggah video tersebut pada 5 November 2017 lalu, karena ingin eksis di media sosial. Apalagi saat itu bertepatan dengan momen Operasi Zebra yang dilakukan pihak kepolisian.
Namun setelah didesak kembali, pernyataan Iwan selanjutnya justru membuat kaget penyidik. Menurut pengakuannya, Iwan pernah ditilang oleh personel Satlantas Gilimanuk-Jembrana Provinsi Bali dan seolah-olah mencari kesalahan padahal surat kendaraan yang dimilikinya lengkap. Atas inisiatif sendiri, Iwan pun memberikan uang sebesar Rp20 ribu kepada oknum polisi tersebut agar tidak dipersulit.