FAJAR.CO.ID, PANGKEP -- Seorang warga pulau terluar Kabupaten Pangkep dikabarkan meninggal sejak Senin (20/11/2017) lalu, karena bom ikan. Ironisnya, pemerintah setempat mengaku tidak tahu menahu, warganya tersebut menjadi korban bom ikan buatannya sendiri.
Mahasiswa asal perguruan tinggi di Makassar, LW membeberkan perihal kematian sepupunya itu. Dikatakan ia telah meninggal pada Senin lalu.
"Itu sepupu saya, memang ini terkesan ditutupi karena kasus bom ikan. Tetapi kita berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Padahal sepupu saya Kaslang itu masih remaja," katanya.
Senada dengan itu, salah satu warga pulau di Kecamatan Liukang Tangaya, Ramli membenarkan adanya peristiwa bom ikan yang mengakibatkan Kaslang bin Saleng warga Pulau Sumanga Desa Balo-Baloang, Kecamatan Liukang Tangata, meninggal dunia. Tidak hanya itu, Rama dan Sampara warga pulau yang sama juga mengalami luka-luka ditubuhnya.
"Kejadianya sudah lima hari yang lalu. Bom ikan memang marak terjadi. Kita berharap ada upaya tindak tegas terkait bom ikan ini," jelasnya.
Ironisnya, Kepala Desa Balo-Baloang, Kecamatan Liukang Tangaya, Buhari mengaku belum mengetahui perihal adanya warga di Desanya yang meninggal akibat bom ikan. Ia berkilah sedang berada di Makassar mengurus pertanggungjawaban untuk ADD Desanya.
"Saya belum tahu itu. Kalau ada seperti itu. Saya sudah di Makassar tiga minggu karena urus pertanggungjawaban untuk pencairan ADD. Saya tidak tau itu," ucapnya dengan nada terbata-bata saat dikonfirmasi, Minggu (26/11/2017). (fit/fajar)