Pilkada Jabar Berpotensi Panas, MPR Ingatkan Masyarakat Soal Berita Hoax

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018, tensi politik mulai memanas di beberapa daerah. Hal itu tidak lepas dari beredarnya berita hoax di berbagai sosial media.
Panasnya politik pada Pilkada serentak 2018 itu sangat terlihat di Pilgub Jawa Barat (Jabar). Panasnya Pilgub Jabar ini diprediksi akan lebih parah dari Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Anggota MPR RI, Arief Sudiyotomo memprediksikan Pilgub Jabar akan lebih buruk dari apa yang terjadi pada Pilgub DKI Jakarta. Meski menjadi periode yang cukup keras, namun tidak membuat korban jiwa karena bisa disalurkan melalui diskusi dan lainnya.
Atas dasar itu, politisi Partai Hanura ini khawatir, Pilkada serentak nanti akan lebih keras sehingga masyarakat diharapkan dapat memilih dan memilah berita yang benar-benar valid, agar tidak memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita juga mengkampenyakan pada rakyat bahwa mereka bisa menjadi objektif dalam menerima berita. Tidak menerima mentah mentah berita hoax," kata Arief saat diskusi dengan awak media di ruang Pressrum, Gedung DPR RI, Senin (27/11).
Panasnya politik pada Pilkada serentak 2018 nanti tidak lepas dari peran politisi yang sering menggunakan cara apapun demi menarik pemilih. Langkah ini yang membuat meningkatnya berita hoax.
"Saya khawtir polarisasi ini bisa merembet ke Jabar tempat saya dipilih. Saya tekankan bahwa Pilkada nanti akan bisa lebih parah. Oleh sebab itu semua harus siap menghadapi," ujarnya.
"kita juga mengkampanyekan pada rakyat bahwa mereka bisa menjadi objectiv dalam menerima berita. Tidak menerima mentah-mentah berita hoax. Karena sudah barang tentu, para poltisi sering menggunakan cara apapun agar bisa terpilih," jelasnya. (Aiy/Fajar)