Reuni 212 Sukses, Anies Bersinar, Jokowi Gigit Jari

"Saya kira, sinyal ke arah itu sudah terbaca secara jelas oleh Anies dan umat Islam. Sebagai salah satu perancang politik gerakan Bela Islam, saya berharap potensi kepemimpinan Anies layak diperjuangkan," pungkas Faizal.
Sementara, Anies, dalam sambutannya pada Reuni 212, mengatakan, banyak pihak yang keberatan atas terselenggaranya reuni untuk mengenang aksi 212 yang digelar tahun lalu.
Anies melabeli atau mencap mereka yang keberatan terhadap aksi tersebut sebagai kaum pesimistis.
“Saudara telah mengecewakan kaum pesimistis. Mereka yang pesimistis bahwa berkumpulnya massa akan memunculkan kericuhan, kekerasan, ketidakdamaian, ternyata saudara hadir dengan kedamaian. Saudara hadir dengan kenyamanan, saudara hadir dengan membawa keteduhan. Hari ini saudara pastikan areal Monas tetap teduh damai dan nyaman,” kata Anies.
Untuk diketahui, Aksi 212 tahun lalu digelar sebagai bentuk protes terhadap ucapan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bernuansa penistaan agama. Tahun ini, gerakan akbar itu dibungkus lagi dengan acara reuni.
Presiden Jokowi sendiri tak hadir pada Reuni 212 di Monas.
Ketidakhadiran presiden disayangkan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.
Menurutnya, sebagai pimpinan negara, Jokowi harusnya berada di tengah-tengah massa. "Harusnya dia (Jokowi) sekarang hadir, dan dia ngomong saja saya sebagai alumni," kata Fahri di Monas.
Jokowi, kata dia, juga harus menunjukkan kewibawaannya dengan mengakui Aksi 212 tidak menyeramkan, melainkan berlangsung damai.
"Harusnya, kalau dia presiden kita enggak perlu takut dateng. Dia kan resmi presiden begitu dia disumpah. Dia presiden kita semua," kata Fahri.