FAJAR.CO.ID, TORAJA UTARA -- Sekira 70 pendaki bersama sembilan penyandang disabilitas berhasil menaklukkan puncak Gunung Sesean, Kabupaten Toraja Utara, Minggu (3/12/2017) tadi. Setelah mencapai puncak gunung setinggi 2.100 mdpl itu, mereka pun langsung menggelar upacara Hari Disabilitas Internasional.
Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada setiap tanggal 3 Desember itu terselenggara dengan sederhana. Tidak hanya diikuti oleh 70 pendaki yang tergabung dalam tim Pendakian Bersama Difabel Menembus Batas part II, tetapi juga puluhan penggiat alam bebas yang sementara melakukan pendakian di gunung itu.
Salah satu atlet difabel yang juga Direktur Pergerakan Difabel Indonesia untuk Keseteraan (PerDIK) Abdul Rahman pun sangat bersyukur bisa sampai pada titik itu. Ia menekankan kepada peserta acara dan publik agar tidak lagi menggunakan istilah cacat atau tuna kepada orang yang berkebutuhan khusus.
"Tapi mengunakan kata difabel atau disabilitas. Seperti difabel buta untuk netra, difabel daksa, difabel grahita (down sindrom). Karena semua orang sama dihadapan hukum dan tidak ada manusia rusak atau cacat, " imbuh Gusdur, sapaan akrabnya.
Selain itu, Gusdur menuturkan rasa terima kasihnya karena kegiatan perayaan tahun ini banyak komunitas penggiat outdoor dan komunitas lainnya yang ikut. Padahal panitia acara ini sejak awal tidak begitu menduga hal tersebut.
"Ini di luar perkiraan kita. Ternyata banyak yang ingin ikut tim pendukung. Atlet kita juga bertambah. Dari hanya tiga orang saat pendakian gunung Latimojong (Enrekang) kini menjadi 10 orang," ucapnya. (rls-mam/fajar)