Cadas! Rizieq Shihab Bongkar Bobrok Orang yang Menawarinya Rp 1 Triliun

  • Bagikan
Sampai-sampai setiap keluar dari rumah saya selalu pesan ke istri, saya keluar belum tentu pulang karena segala sesuatu bisa terjadi di jalan. Jadi kondisinya sudah seperti itu,” tutur Habib dalam video tersebut. Tak hanya sampai disitu, teor dan ancaman terus diterima Habib. Bahkan, pesantrennya juga di kepung oleh aparat Brimob dengan dalih latihan. Padahal wilayah pesantren Habib itu bukan tempat latihan. “Jadi itu semua teror. Saya pesan kepada istri dan anak kalau terjadi sesuatu yang darurat saya sudahkan siapkan pasport, saya bilang segera kalian tinggalkan Indonesia,” kata Habib Melihat deretan teror itulah, Habib mencium adanya upaya untuk menangkap dirinya. “Makanya saya segera keluar dari Indonesia. Sebetulnya sudah beberapa kali mereka ingin menangkap saya, tapi selalu gagal,” terang Habib. Jadi artinya, lanjut Habib sebelum ia pulang, dirinya harus mempelajari terlebih dahulu semua segala kemungkinan. “Saya tidak mau kepulangan saya merugikan umat Islam, kalau saya yang rugi bagi saya tidak masalah, saya tidak mau perjuangan umat dirugikan,” tuturnya.

Pengakuan mengejutkan lainnya diungkap Habib. Menurutnya, pasca aksi 212, ia pernah ditawari dana sebesar Rp1 triliun untuk membangun pesantren dan perkebunan dengan satu syarat aksi bela Islam tidak dilanjutkan.

“Tawaran itu saya tolak. Dan saya tahu baisanya mereka pakai ilmu rangkul, kalau gak mau di rangkul di gebuk,” kata Habib.

Seminggu kemudian, ia ditawari kembali dengan tawaran serupa. Namun, tawaran itu kembali ia tolak. Tak lama munculah aksi kriminalisasi terhadap dirinya.

Mulai dari tuduhan soal pancasila, soal sampurasun, soal tuhan beranak bidannya siapa, soal jenderal berotak hansip, soal menyerobot tanah, soal lambang palut arit di dalam uang, sampai fitnah cat mesum.

“Jadi tujuan mereka ingin hancurkan karakter, kepribadian serta kehormatan saya, suapaya umat jauh tidak percaya lagi sehingga tidak lagi berupaya menumbangkan si penistaan agama,” tegasnya.

Di akhir pemaparannya, Habib menegaskan bahwa, meskipun berada di luar negeri, gerakan, semangat dan perjuangannya tetap hadir di Indonesia, agar ruh 212 tidak padam.  (pojoksatu/fajar).

 Berikut Videonya:

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan