Desak Munaslub, DPD Golkar se-Jabar Usulkan Airlangga Jadi Ketua Umum

Spirit perubahan Partai Golkar juga disuarakan oleh Ketua DPD Golkar Kabupaten Garut Ade Ginanjar. Menurut dia, selain membutuhkan perubahan, Golkar juga membutuhkan kecepatan dalam merespon keinginan publik. Hal ini kata dia, sangat penting karena Golkar hanya dapat hidup dari suara rakyat.
“Tentu langkah kita ini demi partai. Golkar butuh perubahan dan pembaharuan. Semata-mata ini bukan keinginan kami, tetapi kami wajib merespon hal-hal yang menjadi keinginan publik, baik internal kader Golkar maupun eksternal,” tegas Ade.
Pernyataan bersama desakan dari daerah ini akan segera diserahkan langsung ke DPP Golkar pada Rabu (6/12).
Tidak Ada Motif Rekomendasi
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk ke sekian kalinya menegaskan bahwa langkah yang diambil oleh dirinya secara institusi partai, sama sekali tidak terkait dengan rekomendasi untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat.
Sebagaimana diketahui, elit DPP Partai Golkar telah memberikan rekomendasi kepada Walikota Bandung Ridwan Kamil untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat.
Langkah elit DPP ini bertentangan dengan keputusan yang sudah ditetapkan oleh DPD Golkar Kabupaten/Kota di Jawa Barat dalam Rapat Pimpinan Daerah.
Keputusan tersebut menyatakan tidak ada nama lain selain Dedi Mulyadi yang dicalonkan untuk maju dalam kontestasi lima tahunan di Jawa Barat tersebut.
“Sekali lagi saya tegaskan ini bukan tentang rekomendasi Pilgub. Ini tentang upaya mengembalikan marwah partai secara konstitusional. Kembali ke AD/ART adalah sebuah keharusan karena Golkar bukan milik perorangan, Golkar milik kader dan milik publik,” kata Dedi. (Fajar/pojoksatu)