Pastikan Tewasnya Bahrun Naim, Kapolri Minta Bantuan Interpol

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Beredarnya kabar telah tewasnya Bahrun Naim, pentolan ISIS asal Indonesia di media sosial (medsos), hingga kini belum dapat dipastikan oleh pihak kepolisian. Kapolri Jenderal Tito Karnavian tengah berupaya meminta bantuan ke interpol, supaya informasi ini lebih klir.
"Menyikapi masalah ini, kepolisian harus mencari sumber resmi yang akurat, bisa dari interpol di luar negeri yang memiliki akses di sana," kata Tito di Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten Selasa (5/12).
Tito pun memerintahkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Intelijen Polri melakukan pengecekan. Namun hingga kini belum informasi pasti tewasnya pentolan ISIS asal Solo itu belum terjawab.
"Dari media sosial memang berkembang isu bahwa dia (Bahrun Naim) meninggal. Tapi kita belum bisa memastikan," ungkap Tito.
Oleh karena itu, Polri akan terus mencari tahu kebenaran informasi mengenai tewasnya Bahrun Naim di Syria. "Kecuali bisa mendapatkan orang tertentu yang tahu dari mata kepalanya sendiri di jaringan itu, baru kita bisa pastikan," jelas Tito.
Sebagaimana diketahui nama Bahrun Naim muncul sebagai terduga teroris ketika penangkapan oleh Densus 88 pada 2010. Ketika dia kedapatan menyimpan senjata api dan amunisi. Senjata itu menurut pengakuannya titipan dari seorang buron kasus terorisme.
Selain itu Bahrun Naim juga disebut sebagai dalang aksi teror bom Thamrin, Jakarta Pusat, pada Januari 2016. Bahrun yang kerap disebut sebagai pimpinan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini merekrut sejumlah teroris dari Indonesia. (Fajar/JPC)