AS Kerahkan Ratusan Pesawat, Hitung Mundur Perang Nuklir

FAJAR.CO.ID -- Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menggelar latihan perang terbesar dalam sejarah latihan bersama kedua negara. Latihan perang berlangsung pada 4-8 Desember 2017.
AS mengerahkan lebih dari 230 pesawat temput AU yang berpangkalan di Jepang dan Korsel, termasuk pesawat tempur siluman terbaru F-22, F-35A dan F-35B dan pembom nuklir B-1B.
AS dan Korsel melakukan simulasi latihan dengan target 700 objek utama di Korea Utara, termasuk fasilitas nuklir dan basis rudal, sebagai tekanan maksimum terhadap Korea Utara.
Tentu saja, latihan besar ini membuat suhu di Semenanjung Korea tambah panas.
Pernyataan keras sudah datang dari Komite Perdamaian Nasional Korea. Komite yang berbasis di Pyongyang, Korea Utara, itu menganggap latihan AS-Korsel ini adalah provokasi militer yang akan mendorong situasi yang sudah akut di Semenanjung Korea untuk menghitung mundur waktu menuju perang nuklir.
Situasi tersebut dengan jelas membuktikan bahwa AS dan "bonekanya" (Korea Selatan) hanya penyerang dan provokator yang melanggar perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
"Kami sangat percaya bahwa Anda, mencintai kedamaian dan keadilan, akan mengidentifikasi siapa yang menginginkan perang nuklir di Semenanjung Korea dan akan memberikan dukungan dan solidaritas tulus kepada orang-orang Korea dalam perjuangan mereka untuk menjaga kedaulatan negaranya," demikian keterangan Komite. (ald/rmol)