Jelang Tahun Baru, Isu Trompet Penyebar HIV dan Kanker Bikin Resah

  • Bagikan
Ada juga teks dalam status Facebook. Di Facebook, Anda bisa menemukan pesan itu di-posting oleh fan page ''Vitaminnya Para Juara Kelas''. Ketua Tim Medik AIDS Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD dr Soetomo Dr dr Erwin Astha Triyono SpPD KPTI FINASIM mengatakan, informasi bahwa ludah yang tertinggal di trompet bisa menyebarkan HIV/AIDS dan kanker tidak benar. ''Yang paling mungkin, penyebaran HIV itu lewat seks dan narkoba suntik,'' tegasnya. Itu berarti HIV tersebut paling banyak di cairan darah, vagina, dan sperma. Penularan HIV juga melalui empat tahap. Virus harus keluar, jumlah virus itu cukup, harus hidup, dan adanya pintu masuk. ''Untuk trompet sebenarnya tidak ada pintu masuk ke orang berikutnya sehingga tidak mungkin terjadi penularan,'' ujar pria yang juga menjadi dosen di FK Unair itu. Hal yang sama berlaku pada informasi bahwa ludah di trompet bisa menularkan kanker. ''Kanker itu bukan infeksi sehingga tidak mungkin menularkan. Yang menularkan itu yang infeksi. Baik karena virus maupun bakteri,'' jelas Erwin. Mungkin penyakit yang bisa menular lewat kontak air liur di trompet adalah herpes. Sebab, herpes bisa menular lewat kontak langsung dengan penderita. ''Jadi untuk HIV dan kankernya aman. Tetapi, penularan lewat air liur juga tidak bisa serta merta seperti itu. Sebab, virus yang ada di air liur bisa saja mati seiring dengan mengeringnya air liur di udara terbuka. Oleh karena itu, Erwin menyarankan masyarakat yang ingin membeli trompet lebih baik membersihkan dahulu sebelum mencobanya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan