Soal Esai UN 2018 Dianggap Mempersulit yang Sudah Sulit

  • Bagikan
Dokumen FAJAR
Meski begitu, Kepala SMA 3 Samarinda Abdul Rozak meyakinkan, variasi soal UN dengan pilihan ganda maupun esai tidak perlu dipersoalkan. Siswa pasti bisa menerima dan siap mengikuti. Hanya saja, yang dia khawatirkan adalah orang yang mengoreksi soal. Petugas yang mengoreksi Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) bakal kewalahan. Namun, jika diterapkan dalam sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bisa jauh lebih mudah. Apalagi jika koreksi jawaban langsung dilakukan di Jakarta. ”Saya yakin tidak ada masalah. Cuma sampai sekarang kan, belum jelas seperti apa UN versi esai. Apa ada perbedaan? Misal skor pilihan ganda dan esai beda, atau justru sama saja,” ujar Rozak. Dikatakannya, sekolah-sekolah di Samarinda masih menunggu Prosedur Operasional Standar (POS) UN 2018. Dokumen itu penting karena menjadi acuan bagi sekolah untuk melaksanakan ujian. Mulai jadwal, tipe soal, jumlah soal, hingga mata pelajaran yang diujikan. Termasuk ada tidaknya tipe soal esai, seperti yang sedang ramai diperbincangkan. ”Kalau di SMA 3, kami siap saja. Kami juga sudah 3 tahun ini 100 persen melaksanakan UNBK, jadi tidak ada masalah. Sejak awal, siswa sudah kami biasakan bisa menghadapi berbagai variasi soal,” pungkasnya. Seperti diketahui, pada UN tahun depan, Kemendikbud bakal mengembangkan model soal. Jenis soal tak lagi mengandalkan pilihan ganda (multiple choice) dengan satu jawaban benar. Tapi, bisa berupa mengisi jawaban. Meski begitu, pengembangan model soal ujian ini rencananya belum diterapkan untuk semua mata pelajaran. Tapi, khusus untuk mata pelajaran tertentu di bidang eksakta seperti matematika dan fisika.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan