17 Dokter Tinggalkan Rumah Sakit Regional Sulbar, Pasien Terlantar

  • Bagikan
Keluhan serupa juga diutarakan pasien lainnya, Arisman Saputra. Kakinya yang patah akibat kecelakaan lalu lintas beberapa hari lalu, akhirnya tidak ditangani. "Ada apa ini, kok tidak ada dokter. Jangan telantarkan kami. Hari ini jadwal saya check up kaki, tetapi tidak ada dokter," keluhnya. Ketua Komite Medik RS Regional Sulbar, Dr Harpandi Rahim yang hendak dikonfirmasi terkait pengunduran diri para dokter spesialis tidak dapat ditemui. Pintu kediamannya dalam kondisi tertutup rapat. Dia juga tidak merespons sambungan telepon. Informasi yang diperoleh, 17 dokter spesialis yang bertanda tangan dalam surat pernyataan mosi tidak percaya dan ingin mengundurkan diri telah meninggalkan Sulbar. Salah seorang dokter spesialis yang mengajukan pengunduran, Sitti Saenab, dapat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler, mengakui pengajuan pengunduran diri seperti yang tertuang dalam surat yang berbeda adalah benar. Semua dokter yang bertanda tangan telah sepakat. "Itu bentuk kekecewaan kami. Jika mau lebih jelas hubungi dr Harpandi Rahim," pintanya. Direktur RS Regional Sulbar, dr Andi Munasir mengaku terkejut dengan aksi pengunduran diri yang dilakukan 17 dokter ahli tersebut. Dia mengklaim semua tuntutan yang pernah dilayangkan para dokter spesialis pada aksi mogok 6 November lalu, telah dipenuhi. "Saya tidak tahu apa yang mereka (dokter spesialis, Red) maksud dengan mosi tidak percaya pada kinerja kami para direksi. Kalau ada masalah, kenapa selalu mogok yang mengakibatkan pasien dikorbankan," ucapnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan