Agar Tak Gaduh, Aziz Syamsuddin Serahkan Nasibnya ke Pimpinan DPR

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR gantikan Setya Novanto tak semudah yang dipikirkan. Pasalnya, banyak dari anggota fraksi Partai Golkar menolak keputusan tersebut.
Para anggota fraksi menilai putusan tersebut dilakukan secara sepihak, dan ada indikasi pihak tertentu mempertahankan kepentingan mereka dengan memanfaatkan kekuasaan.
Menanggapi penolakan itu, Aziz Syamsuddin mengakui tak ada masalah. Namun, dirinya menyarankan agar semua pihak bertindak berdasarkan mekanisme yang ada.
"Kita lihatlah, supaya ngga gaduh, kita ngga mau politik ini jadi gaduh. Bagi saya, ngga ada masalah kita lihat mekanisme, prosedur, kan ini kita merespon baik dari permintaan dari MKD, masyarakat yang meminta Pak Setya Novanto mundur dari ketua DPR," kata Aziz usai mengikuti rapat Bamus dengan unsur pimpinan DPR di Gedung DPR RI, Senin (11/12).
Atas dasar itu, Aziz menyerahkan semua proses pengusulan dirinya sebagai Ketua DPR diserahkan sepenuhnya ke pimpinan DPR. "Saya serahkan ke pimpinan DPR berdasarkan mekanisme," ucapnya.
Lebih lanjut Aziz, penunjukan dirinya sebagai Ketua DPR yang disampaikan oleh Setya Novanto sudah berdasarkan kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, meski keputusan tersebut menuai masalah baru di internal partai.
"Nah beliau sudah mundur dari Ketua DPR, kemudian surat sudah dimasukan per tanggal 8 Desember. Kemudian beliau juga sudah menunjuk dalam kapasitas sebagai Ketua Umum, tapi dalam posisi yang kita ketahui bersama gaduh, gaduh dalam arti kata perbedaan pandangan diantara internal," jelasnya.