Akhir Pekan Ini, Ada Demo Besar Bela Palestina di Kedubes AS

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID -- Sikap Pemerintah Indonesia terkait pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel, rupanya belum memuaskan masyarakat. Karenanya, para tokoh dan ratusan ormas Islam telah bersepakat menggelar demo terbesar bela Palestina pada Minggu (17/12/2017) yang terpusat di depan Kedubes Amerika, Jakarta. Diprediksi, aksi solidaritas tersebut akan jauh lebih besar dari gerakan 212 pada 2 Desember 2016. Jika hal itu terjadi sudah pasti menarik perhatian dunia. "Secara politik, umat memilih turun ke jalan selain bertujuan menekan Amerika, juga sekaligus bentuk mosi tidak percaya kepada rezim Jokowi yang dinilai “memble” menghadapi arogansi Donald Trump," tutur Ketua Kajian Politik Presidium Alumni 212, Faizal Assegaf, melalui keterangan tertulis, Rabu (13/12/2017). Faizal meminta Pemerintah Indonesia harus bertindak nyata dalam menekan AS terkait pengakuan sepihak Trump pada Yerusalem. "Pasalnya, kalau saja Jokowi bertindak tegas memutus hubungan dipomatik dengan Amerika, umat Islam tentu tidak akan berserikat melancarkan demo besar-besaran," sambungnya. "Namun, umat Islam tampaknya lebih memilih jalur perjuangan yang independen untuk menekan Amerika. Pendekatan tersebut tentu jauh lebih efektif dari pada terjebak pada diplomasi abal-abal yang dilakoni rezim Jokowi." Fakta menunjukan dengan jelas, lanjut Faizal, terkait dengan persoalan krisis kemanusiaan yang menimpa umat Islam di berbagai belahan dunia, Jokowi terlihat cuek. "Jangankan membela Bangsa Palestina, kasus pembantaian kaum muslim Rohingnya di negara tetangga, rezim Jokowi terlihat bungkam. Bagaimana mau hadapi Amerika?" kesalnya. Terkait dengan munculnya seruan boikot produk Yahudi, imbuhnya, umat dapat mendesak rezim Jokowi untuk menghentikan Freeport. Perusahan milik Amerka tersebut merupakan salah satu penyumbang finansial terbesar bagi Israel dan Amerika. Menurutunya, aksi boikot Freeport secara efektif dapat menekan penguasa Gedung Putih. Suara aspirasi umat Islam tersebut harus direalisasikan oleh rezim Jokowi. "Buktikan bahwa rezim Jokowi benar-benar gusar terhadap Amerika dan Israel. Jangan cuma beretorika dengan modus diplomasi yang lebih pada tujuan pencitraan semata." "Sudah tepat umat Islam menyatukan potensi dan berjuang secara mandiri dengan segala upaya untuk membela Bangsa Palestina," tuntas Faizal Assegaf, yang juga Ketua Progres 98. (*/fajar)  
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan