Ini Jurus Kemenkes Perkuat Health & Hygiene Destinasi Wisata

  • Bagikan
Kemudian Provinsi Sumatera Barat (Kota Padang Panjang, Kota Padang, Kota Payakumbuh), Provinsi Bali (Kabupaten Badung), Provinsi Sulawesi Utara (Kota Bitung, Kota Manado), dan Provinsi Sulawesi Selatan (Kota Makassar). “Arahnya ke perbaikan health and hygiene. Kita masih sering melihat sampah yang berserakan di mana-mana, gunung, pantai, candi dan sebagainya. Saya berharap, kebiasaan buruk masyarakat kita ini berubah,” tutur Trisno. Impact langsungnya, destinasi wisata akan makin bersih. Makin sehat. Makin nyaman dikunjungi wisatawan.  "Pemda yang serius mewujudkan kebersihan daerahnya, otomatis destinasi wisata yang ada di dalamnya pasti turut dibersihkan. Ke depan tak boleh lagi ada sampah. Image sampah plastik kita terburuk kedua di dunia harus hilang," ujarnya. Menteri Pariwisata Arief Yahya juga setuju dengan statemen Trisno. Unsur health & hygiene, menurutnya harus terus diperkuat. Indonesia tidak boleh cepat puas dengan rangking 108 health & hygiene The Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) 2017. Angka itu dinilai masih ada di level merah meskipun capaiannya sudah naik dari rangking 136. “Kompetisi kota sehat Swasti Saba Wistara ini terobosan yang bagus. Semua lini bekerja dengan sistem menyeluruh di semua level dan konsisten dengan ritme yang tinggi. Kalau semuanya care dengan health & hygiene, saya yakin di TTCI ranking kebersihan Indonesia bisa lebih bagus lagi. Saya ingatkan kembali agar masing-masing destinasi bisa selalu menjaga health and hygiene, agar bisa  menarik wisman lebih banyak lagi,” ujar Menpar Arief Yahya. (*)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan