Pengirim Bom Rakitan Surabaya Ngaku Belajar dari Internet

FAJAR.CO.ID, SURABAYA - Polres Pelabuhan Tanjung Perak telah membekuk pelaku pengirim bom rakitan yang meledak di depan PT Bahana Lines, Jalan Laksda M. Nasir 29 Blok BII. Pelakunya adalah EW, 42, warga Dukuh Bulak Banteng II B, Surabaya. Dia mengirim paket tersebut karena istrinya telah diselingkuhi korban.
Yang bikin polisi geleng-geleng kepala, EW membuat bom rakitan tersebut secara otodidak. Dia belajar sendiri dari internet. "Cuma googling saja. Ketemu beberapa situs yang isinya cara merakit bom," jelas Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ronny Suseno, Jumat siang (15/12).
Ronny memaparkan, ada beberapa situs yang dibaca oleh EW. Umumnya, situs-situs tersebut mengajarkan bagaimana membuat bom ikan. EW kemudian mengembangkannya sendiri.
Selama belajar merakit bom, EW tidak langsung sukses. Ada beberapa kali eksperimennya yang gagal. Butuh setahun, sampai akhirnya dia bisa membuat bom berdaya ledak rendah (low explosive). "Ada sekitar 5-6 kali dia mencoba sampai rakitannya sempurna," tutur Ronny.
Secara ringkas, rakitan bom tersebut terhubung dengan baterai 9 volt. EW mencampurnya dengan potasium dan serpihan pecahan bohlam. Baterai-baterai itu terhubung dengan empat kabel, merah, hijau, hitam dan kuning. Sumbu utamanya ada di dua kabel merah dan kuning. Kedua kabel tersebut terkoneksi jadi dua kutub, posotif dan negatif, saat dipicu.
Nah, untuk memicunya, EW menaruh jepitan baju. Rangkaian tersebut dibungkus ke dalam kardus handphone. Begitu kotak di buka, jepitan baju akan menyambungkan dua kapel lantas memicu ledakan. Butuh sepersekian detik sampai akhirnya bom rakitan itu meledak.
Ronny menjelaskan, sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan mendatangi beberapa toko kimia yang menjual potasium. "Nanti kami minta data-data ke beberapa toko, siapa saja yang membeli bahan-bahan kimia yang bisa dipakai untuk bom low explosive," ujar alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1997 tersebut.
EW sendiri, selain belajar dari internet, dia memang punya pengetahuan dasar soal rakit merakit. "Saya lulusan teknik mesin," bebernya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah paket berisi bom rakitan yang dikemas dalam kardus handphone, meledak Senin (11/12). Bom tersebut ditujukan kepada karyawan PT Bahana Lines berinisial AW.
AW sendiri baru melaporkan kejadian itu ke polisi dua hari setelahnya atau pada Rabu (13/12). Meledaknya paket bom rakitan itu sempat terekam CCTV. Beruntung AW sempat menghindar saat bom itu meledak sehingga dia tidak sampai mengalami cedera.
Polisi lantas berhasil menangkap pelaku, EW, di Terminal Arjosari, Malang? Jumat dini hari (15/12). Saat hendak ditangkap, EW berniat kabur ke Blitar. Dia mengirim paket bom rakitan itu atas dasar sakit hati lantaran istrinya selingkuh dengan AW. (Fajar/JPC)