Diusir dari Lokalisasi, PSK Pindah ke Tempat Hiburan Malam

FAJAR.CO.ID, SAMPIT- Seluruh lokalisasi yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) resmi ditutup oleh pemerintah setempat. Mengantisipasi munculnya prostitusi terselubung, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dibantu Polri dan TNI terus memperketat pengawasan di sejumlah lokasi."Pada saat melakukan razia malam hari, kami menemukan PSK (pekerja seks komersial) eks lokalisasi. Kami lakukan pembinaan terhadap PSK tersebut. Kami juga terus memantau para PSK yang dari dulu di luar lokalisasi. Seperti di kawasan Bundaran KB yang sudah kami beri teguran tahap ketiga. Kalau mereka masih bandel, maka akan kami eksekusi," kata Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Kotim, Rody Kamislam, Senin (18/12).
Menurut Rudi, imbas ditutupnya seluruh lokalisasi yang ada di Kabupaten Kotim, membuat para PSK mencari tempat baru untuk beroperasi, di antaranya dengan eksodus ke daerah Pangkalanbun Kabupaten Kotawaringin Barat."Saya baru mendapat informasi dari Kasatpol PP Kabupaten Kobar, ada eksodus PSK dari Kotim. Mereka yang dulu tidak mau dipulangkan dari Kotim, bergeser ke Pangkalan Bun. Menurut informasi ada sebanyak 24 orang. Dan pihak Satpol PP di sana juga tidak mau menerima, dan akan dipulangkan kembali ke Kotim," kata Rody.Rody juga menambahkan perlu langkah bersama agar keberadaan PSK yang enggan dipulangkan ke daerah, tidak menimbulkan masalah baru. Jangan sampai pekerja seks malah menjalankan prostitusi dengan menyasar masuk ke kota seperti di hotel, barak maupun tempat lainnya yang bisa untuk melakuan prostitusi itu.
"Tim gabungan terdiri Satuan Polisi Pamong Praja, Polisi dan anggota TNI, masih berjaga di tiga lokalisasi yang sudah ditutup. Penjagaan dilakukan untuk mencegah adanya PSK yang kembali beroperasi di lokalisasi. Kami juga melakukan patroli di kawasan kota untuk mencegah para PSK beroperasi di kawasan kota dan permukiman,"tutupnya. (*bah/uyi/dar)