Janji Politik ‘SAYANG’ Belum Terpenuhi Jelang Akhir Kepemimpinan Dua Periode

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Sulsel merilis 5 tahun kepemimpinan gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Wakil gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang periode 2013-2018.
Berdasarkan dengan visinya melalui Perda Nomor 10 tahun 2013, janji besar melalui visi tersebut belum sepenuhnya terpenuhi. Hal itu pun menjadi 'Utang Politik' yang tersisa jelang pilkada di Sulsel 2018.
Wakil Direktur Kopel Indonesia, Herman mengatakan bahwa apabila dilihat pada skala nasional perekonomian di Sulsel di atas rata-rata nasional, namun terjadi ketimpangan pemerataan ekonomi antar wilayah kabupaten/kota.
"Dari 24 kabupaten di Sulsel, yang tertinggi mengenai ekonomi di topang karena adanya Makassar dengan kontribusi tertinggi yaitu 95 Milyar lebih dan Kep. Selayar yang hanya 2 Milyar sesuai dengan PDBR (Produk Domestik Regional Bruto)," paparnya di Kantor Kopel Jalan Batua Raya Makasaar, Jumat (29/12/17).
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Sulsel lebih besar semata-mata ditopang oleh pertumbuhan ekonomi di kota Makassar.
"Dan ini menandakan Makassar sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional karena sektor ekonominya digerakkan oleh sektor swasta," tegasnya.
Namun peningkatan PDBR tersebut tidak pernah tercapai antara yang dijanjikan dengan kondisi yang terjadi hingga tahun 2019. Meskipun di tahun 2019 sedikit memdekati dengan selisih poin 0,1 persen. (sul/fajar)