RPJMD Parepare Butuh 1 Persen Lebih Untuk Capai Target

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Parepare, Taufan Pawe berhasil menuai prestasi dalam capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di akhir masa kepemimpinannya. Realisasi RPJMD Parepare sudah mencapai 98,71 persen dan hanya membutuhkan 1 persen lebih untuk memenuhi target.
Hal ini diungkap Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe dalam kegiatan Refleksi Akhir Tahun yang digelar Bagian Humas dan Protokoler Setdako Parepare di Cafe Alya Sweetnes, Kota Parepare, baru-baru ini.
“Setelah mencermati secara objektif dan telah dilakukan revisi oleh DPRD karena dipandang capaian sudah di atas 80 persen, padahal masih ada dua tahun sehingga ini sudah dirasionalkan beberapa waktu lalu dan hingga saat ini, setelah direvisi hasilnya sudah mencapai 98.71,” papar Taufan Pawe.
Mengenai program kebijakan Pemkot yang terakumulasi dalam angka satu persen lebih tersebut, Taufan optimistis bisa merealisasikan sebelum akhir kepemimpinannya.
“RPJMD itu pedoman arah kebijakan dalam melakukan pembangunan. Sisa satu persen lebih, saya tidak muluk-muluk, kami optimis bisa tercapai. RPJMD ini tidak lahir begitu saja, ini merupakan saripati janji kampanye sebelum jadi Wali Kota, dan Alhamdulillah sudah 98.71 persen,” urai Wali Kota, Putra kelahiran Parepare ini.
Taufan Pawe juga mengemukakan, semua kebijakan yang tertuang dalam RPJMD tersebut berkesesuaian dengan asas, administrasi dan anggaran. “Semua kebijakan yang kami buat punya arah dan rencana yang jelas yang tertuang dalam RPJMD dalam masa lima tahun,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Parepare, Iwan Asaad menyebutkan, program-program yang masih tersisa untuk direalisasikan pada tahun kelima ini.
“Program-program yang dimaksud, seperti pendistribusian guru dan semacamnya yang ada di Dinas Pendidikan. Kalau program yang besar, sudah terealisasi,” beber Iwan.
Selain capaian RPJMD, beberapa permasalahan yang terjadi dalam Pemerintahan Taufan juga dibahas oleh Wali Kota bergelar hukum itu.
Adapun permasalahan yang mencuat dan dipertanyakan sejumlah jurnalis, seperti aset Pemkot yang kerap diklaim warga, pemanfaatan bangunan Toko Cahaya Ujung (CU) lama yang merupakan aset Pemkot, progres institut Teknologi Habibie (ITH) dan Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie serta ketersediaan air bersih yang dibahas tuntas dalam Refleksi Akhir Tahun 2017 ini. (rahmaniar/rakyat sulsel/fajar)