Setahun, Belasan Balita dan Anak Terserang Difteri

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, SAMPANG - Selama 2017, tercatat ada 15 balita dan anak di Kota Bahari terserang difteri. Kondisi itu menjadi perhatian banyak pihak. Termasuk, Komisi IV DPRD Sampang. Wakil Rakyat mendesak pemberian vaksin dimaksimalkan agar tahun ini tidak ada lagi pasien penyakit tersebut. Sekretaris Komisi IV DPRD Sampang Maniri meminta kondisi tersebut segera ditangani serius oleh pihak terkait. Dengan demikian, kasus tahun lalu tidak terulang. ”Makanya, vaksinasi itu perlu. Sebab, penderitanya masih anak-anak dan balita,” katanya kepada Jawa Pos Radar Madura Jumat (5/1). Politikus PKB asal Kecamatan Karang Penang itu meminta pemerintah getol mencegah difteri. ”Apalagi penyakit menular dan berbahaya, ini perlu diperhatikan,” pintanya. Di tempat terpisah, Humas RSUD Sampang Yuliono menyatakan, pada 2017 pasien penderita difteri yang ditangani lebih meningkat daripada 2016 yang 14 pasien. Tujuh di antaranya positif difteri, sedangkan delapan lainnya masih suspect atau diduga. ”Sudah menjalani pengobatan di RSUD. Sebelumnya yang masuk dan ditangani RSUD ada 15 pasien. Saat ini sudah pulang semua,” tutur Yuliono. Pria asal Kediri itu menjelaskan, difteri bisa menyerang semua usia. Namun, balita dan anak-anak lebih rentan diserang. Sejak 2015–2017, mayoritas pasien masih berumur empat sampai tujuh tahun. ”Difteri sangat berbahaya. Kalau tidak segera ditangani, pasien bisa meninggal dunia,” terangnya. Yuliono mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap penularan difteri. Harus menjaga pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan serta tidak bersentuhan langsung dengan penderita
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan