Jaga Ketahanan Pangan, Moeldoko Segera Resmikan Brigade Anti Hama

"Saya bersama HKTI mau mengajar dan mengajak anak-anak muda bertani yang lebih bagus dan lebih sejahtera. Jika anak-anak muda hendak berperan mewujudkan petani dan nelayan yang sejahtera, banyak peluangnya," ujar mantan Panglima TNI ini.
Bagi Moeldoko, persoalan sektor pertanian bukan hanya urusan lahan yang kian menyusut, atau ketidakmampuan masyarakat, tetapi ada juga persoalan budaya dan teknologi yang tidak sinkron selama ini.
"Dengan teknologi dan kultur bertani yang berkembang, mestinya petani akan maju dan sejahtera. Karena itu teknologi harus bisa kita hubungkan dengan kultur kepada masyarakat, agar pertanian kita tidak stagnan atau mati," tutur pria kelahiran Kediri, Jawa Timur ini.
Karena itu, setelah dirinya menjadi Ketua Umum HKTI, Moeldoko langsung melakukan sejumlah pengembangan teknologi dan kultur. Seperti kemandirian melakukan pembibitan atau benih padi M400 dan M70D. Moeldoko mengaku, jenis padi temuannya yang diberi nama M400 dan M70D itu, merupakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan oleh para sarjana pertanian bersama masyarakat petani.
Selain itu, dia juga memperkenalkan Teknologi Moeldoko, yaitu sistem tanam yang meliputi Cara Tanam, benih yang baik yaitu M70D atau M400, dan Pupuk Organik produksi M Tani, serta Pendampingan bagi petani per 20 hektar satu orang dari M Tani.
"Dalam waktu 70 hari, benih padi jenis M70D itu, bisa menghasilkan padi yang berkualitas bagus dan hasil panen yang besar. Sedangkan M400 selain tahan hama, juga bisa menghasilkan hingga 9 ton per hektar dab bisa dipanen dalam 90 hingga 100 hari," ungkap Moeldoko.