Telan Korban Lagi, Sungai di Mahakam Tambah Horor

  • Bagikan
HUJAN lebat mengguyur sebagian besar Kota Tepian. Hal itu seolah menjadi pertanda musibah datang di tengah keluarga Ahmad dan Sumarni. Ibnu, anak pasangan suami-istri yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) itu, kembali ke rumah tinggal nama. Jumat (12/1), remaja tersebut menjadi korban keganasan Sungai Mahakam. Kejadian sekitar pukul 15.15 Wita itu membuat Sumarni sedih bukan kepalang. Dia terkejut ketika dihampiri tetangganya yang mengabarkan Ibnu tenggelam saat bermain dengan teman-teman di lingkungan rumahnya, Jalan Pangeran Bendahara, Kelurahan Masjid, Kecamatan Samarinda Seberang. Saksi mata dalam peristiwa tersebut adalah Sulbahri, bocah 10 tahun yang saat itu bersama korban. “Mainan sama-sama, tapi hujan nggak deras,” ujarnya. Bocah itu juga menyebut, dia bersama korban bermain di atas kapal. Lanjut Sulbahri, saat kejadian, dia tak melihat pasti. Hanya mendengar suara orang jatuh. “Langsung teriak minta tolong,” lanjutnya. Sumarni, ibu kandung korban yang mendengar kabar tak diinginkan itu langsung menuju lokasi. Sumarni hanya bisa menangis. Sementara warga sekitar langsung berusaha mencari di sekitar lokasi. Matanya tak berhenti memandang ke sungai sepanjang 920 km itu. Tak lama, tubuh Ibnu berhasil ditemukan. Meski tak butuh waktu lama, korban kedua ganasnya Sungai Mahakam itu tetap tak selamat. Jasad Ibnu dibawa ke RSUD Inche Abdoel Moeis. Selanjutnya, korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan keluarga. Perihal kejadian tersebut, Kanit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda Iptu Purwo Asmadi mengatakan terkejut. “Memang ada, terkait penyebabnya jelasnya masih kami telusuri,” sebutnya. Namun, orangtua dan beberapa teman korban sudah ada yang dimintai keterangan. Tewasnya Ibnu di Sungai Mahakam menambah daftar korban pada Januari. Sebelumnya Hairuddin (25), pemuda asal Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, tenggelam pada Kamis (4/1). (*/dra/iza/k8)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan