Rumah Misterius Bertiang Satu di Enrekang, Dibangun atas Permintaan Seseorang

Kepala Desa Limbuang, Muhammad Said, mengakui, rumah tersebut sudah tak pernah disentuh masyarakat sekitar. Pembangunannya bermula sejak satu dasawarsa lalu. Said menegaskan, rumah itu bukan peninggalan sejarah masa lampau atau leluhur To Manurung.
"Rumah itu sebenarnya dibangun oleh salah seorang warga kami. Orangnya sudah tua dan tak pernah tinggal di sana. Dia membangunnya atas permintaan seseorang," terang Said, yang dijumpai di rumahnya, Jumat, 12 Januari.
Di balik keramahannya, Said tetap menyimpan sedikit rasa segan menceritakan segala hal tentang rumah misterius itu. Ia berterus terang, masyarakat nyaris berpolemik gara-gara rumah itu.
Apalagi, ada pemahaman berbeda antara kebanyakan masyarakat dengan keputusan membangun rumah itu. Bahkan, rumah itu sempat diresmikan dengan acara Mappadendang dan memotong dua ekor sapi.
"Rumah itu juga dibiarkan begitu, tidak dihancurkan, setelah dilarang pemerintah (kecamatan). (Pak Tua) yang bikin itu malah berkali-kali dipanggil sama koramil untuk mempertanggungjawabkan rumah itu," lanjut lelaki yang sudah menjabat Kades dua periode ini. Ia nampak ragu-ragu membicarakan rumah tersebut.
Masyarakat Limbuang memang jeri membicarakan rumah di tengah hutan itu. Tatapan curiga silih berganti menghujani kami yang pertama kali menanyakan lokasi rumah itu.
Tak ada yang bersedia menjadi penunjuk jalan. Beruntung, kami bisa berjumpa Tajuddin yang sehari-harinya menyadap enau di sekitar bangunan itu. Ia dengan senang hati mengantar kami di sela-sela waktunya mengumpulkan hasil sadapan untuk dibuat gula merah.