Beras Mau Diimpor, DPR Tuding Pemerintah Tak Gunakan Ilmu

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Rencana Pemerintah melakukan impot beras dan garam akhir bulan Februari benar-benar dianggao keliru. Bahkan, renacana ini dianggao sebagai langkah yang salah dan tidak menggunakan ilmu cukup tinggi. Dengan adanya impor menjelang panen raya, maka petani dipastikan bakal merugi. "Ya itu, ibaratnya tidak menggunakan ilmu yang cukup tinggi begitu, kita harus betul lihat bagaimana stok, bagaimna posisi dan hal yang akaan kita dapat," kata Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto di Gedung Nudantara III, Selasa (23/1). Padahal, kata Agus Hermanto, DPR sudah mengingatkan Pemerintah dalam hal ini Menteri Perdagangan agar tidak mudah melakukan impor beras, karena akan beroengaruh ke harga di pasar. "Inilah yang kami sampaikan terutama kepada Menteri Perdagangan, jangan terlalu mudah impor beras, kurang beras dikit harga beras naik, dikit impor," ujarnya. Padahal, lanjut Agus Hermanto, bulan Maret petani di sebagian besar Indonesia akan melakukan panen raya, dan jika impor tetap dilakukan maka petani dipastikan bakal merugi. "Misalnya kita mau impor, sebentar lagi petani mau panen, dan itu menyengsarakan petani," jelasnya. Untuk itu, Pemerintah diminta jangan terlalu mudah melakukan impor, apalagi langkah dilakukannya impor dengan dalih yang tak masuk di akal. "Jadi jangan terlalu mudah mengambil keputusan impor. Mengambil keputusan impor memang boleh manakala untuk menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tetapi kalau untuk sekedar mengambil jalan pintas rasanya ini pemikiran kurang tepat," tutupnya. (Aiy/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan