Bukan Hanya Beras 500 Ribu Ton, Garam dan Gula Juga akan Diimpor

Bahkan, sambung dia, bisa jadi stok gula masih ada 1,4 juta ton. Kalau musim giling tebu bulan April dan Mei 2018, berarti mulai Mei sudah ada gula. Kalau kebutuhan rumah tangga gula kristal putih nasional perbulan 200 ribu ton. Mulai Januari 2018 sampai dengan Mei 2018 lima bulan hanya 1 juta ton.
“Artinya tidak perlu impor gula untuk kebutuhan rumah tangga. Lalu rencana Mendag impor raw sugar sebesar 1,8 juta ton untuk apa dan siapa?” tanya Abdul Wachid.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Michael Wattimena mengatakan, pihaknya telah sepakat untuk membuat rapat gabungan dengan Komisi VI DPR RI dan berbagai kementerian serta lembaga terkait dalam rangka untuk membahas mengenai permasalahan kontroversi impor garam, gula dan beras.
"Komisi IV DPR RI akan melakukan rapat gabungan dengan Komisi VI DPR RI, bersama dengan Kemenko Bidang Perekonomian, Kemenko Bidang Kemaritiman, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Badan Pusat Statistik, dan PT Garam," kata politisi Partai Demokrat itu, di Komplek parlemen, Senayan, Senin (22/1).
Michael Wattimena menegaskan, Komisi IV DPR RI sendiri secara tegas menolak dilakukan impor garam tanpa rekomendasi dari Menteri Kelautan dan Perikanan sesuai amanat Pasal 37 UU No 7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam.
Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, Yandri Soesanto ikut angkat bicara. Dia mengkritik rencana pemerintah yang akan mengimpor sejumlah komoditas pangan seperti beras ketan, garam dan daging. Terlebih, pemerintah akan mengimpor 50 ribu ton beras ketan.