FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Akhir Januari mendatang, warga Indonesia khususnya Kota Makassar dapat menikmati Fenomena Supermoon yakni Bulan akan berada pada jarak terdekatnya dari Bumi sejauh 356.565 km. Namun meski indah dipandang, masyarakat yang berada di daerah pesisir harus mewaspadai dampak yang ditimbulkan fenomena alam tersebut.
Kepala Bidang Observasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, Ikhsan ST, menjelaskan, fenomena alam yang terjadi pada Supermoon ini adalah kenaikan pasang air laut maksimum di daerah pesisir. Pasangnya air laut ini bisa saja menyebabkan banjir ROB (genangan air laut di daratan).
"Secara teori Banjir ROB berpotensi terjadi di wilayah yang karakteristik pesisirnya landai atau berstruktur miring. Namun di Makassar sendiri karakteristik pesisirnya tidak landai," jelasnya.
Meski demikian, Iksan tetap mengimbau agar masyarakat di daerah pesisir Makassar tetap waspada. Karena Fenomena Supermoon tetap menimbulkan dampak peningkatan pasang air laut maksimum.
"Untuk berapa meter ketinggian pasang kita tidak punya referensinya, karena pasang maksimum ditiap pesisir berbeda. Namun untuk di Makassar itu, diperkirakan pasang maksimum 1,4 meter," tambah Ikhsan.
Potensi banjir ROB yang diakibatkan oleh fenomena supermoon diprediksi terjadi mulai tanggal 29 Januari-2 Februari.
"Saya tidak bisa menyebutkan bahwa secara pasti bahwa Makassar belum berpotensi Banjir ROB, namun secara teoritis memang demikian bahwa karekteristik pantai berpengaruh terhadap banjir ROB. Namun itu masih prediksi, belum pasti terjadi dan kami hanya mengimbau masyarakat pesisir agar terus waspada," urainya.Fenomen Supermoon yang akan terjadi pada 31 Januari mendatang, dinilai spesial karna terjadinya berbarengan antara bulan purnama dengan gerhana bulan total. Bulan akan lebih besar 14 persen dan lebih terang sekitar 30 persen dari ukuran saat Purnama biasa/apogee (Bulan di dekat titik terjauhnya dari Bumi), hal ini diperkirakan akan terjadi selama 1 jam 16 menit. (ifa/fajar)