Bupati Grobogan Tolak Rencana Pemerintah Impor Beras

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, GROBOGAN - Bupati Grobogan, Jawa Tengah, Sri Sumarni dengan tegas menolak rencana pemerintah soal impor beras sebesar 500 ribu ton. Kata Sumarni, hal itu dapat melukai hati petani dan mengakibatkan anjloknya harga beras lokal.

Kata dia, untuk Kabupaten Grobogan,  sendiri sudah surplus beras dari Januari 2018 dan kini telah memasuki panen raya hingga Maret mendatang yang jumlahnya diklaim bakal melimpah ruah.

"Masalah Impor saya secara pribadi, dan mewakili para petani di Grobogan, menolak jangan impor, karena di Grobogan sudah surplus beras, mulai Januari sudah panen, Maret pasti melimpah ruah dan jika impor, kasihan petani, harga pasti anjlok." Kata Bupati di sela-sela panen raya bersama Menteri Pertanian (mentan) Andi Amran Sulaiman dan para Petani di Desa Menduran Grobogan, Jateng, Selasa (23/1).

Sementara itu, Amran Sulaiman mengklaim, harga gabah ditingkat petani yang sebelumnya menyentuh harga Rp 5.700/ kg, kini sudah turun sebesar 700 Rupiah memasuki pekan ketiga januari 2018.

Penurunan harga tersebut, kata Amran, disebabkan karena pasokan beras di sejumlah daerah lumbung pangan sudah kembali terisi, bahkan  pada bulan Februari hingga Maret 2018 akan memasuki puncak musim panen raya.

Sementara kebutuhan pertahun di seluruh Indonesia, kata Mentan, sebesar 2,2 juta ton. Untuk menjaga stok tetap aman, pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan Bulog guna menyerap sebesar 2,2 juta ton.

"Ada kelebihan 2,5 juta ton nanti, ini kita sepakat bulog menyerap 2,2 juta ton sampai bulan Juni. Kalau itu terjadi stok kita aman," kata Amran.  (fat/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan