Ingin Bertobat, Pecandu Narkoba Sudah Lupa Cara Salat

FAJAR.CO.ID, GRESIK - Gara-gara narkoba, bapak tiga anak bernama Krismianto mengalami tragedi bertubi-tubi.
Dia masuk penjara. Anak-anak telantar. Keluarganya berantakan.
Pada Selasa (30/1), Krismianto dibekuk Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Gresik di Desa Ngasinan, Kecamatan Menganti.
Lelaki 36 tahun asal Pakal, Surabaya, tersebut disel karena kedapatan membawa 0,80 gram sabu-sabu.
Kepada polisi, Krismianto bercerita bahwa dirinya sudah tiga tahun menduda. Istrinya pergi.
Katanya, kecantol lelaki lain. Itu terjadi karena jebolan sekolah menengah kejuruan (SMK) tersebut tidak punya pekerjaan.
Dia akhirnya mencuri kendaraan bermotor. Hasilnya pun dipakai untuk berfoya-foya."Sing penting seneng," akunya.
Nah, pada 2016 Krismianto ditangkap anggota Polsek Menganti karena mencuri motor.
Dia divonis sembilan bulan penjara. Sekeluar dari bui, dia mengaku berhenti mencuri motor. Lalu, menjadi tukang parkir.
"Dalam sehari bisa bawa pulang uang Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu bersih," terangnya.
Rezeki itu ternyata tidak disyukuri. Krismianto malah doyan nyabu.
Dia membeli sabu-sabu secara urunan dengan teman-temannya. Alasannya untuk doping. "Biar tambah semangat," dalihnya.
Saat ditangkap pada Selasa siang (30/1), Krismianto tengah celingukan di depan sebuah pabrik.
Tepatnya di Desa Ngasinan, Driyorejo. Saat itu ada anggota Satreskoba Polres Gresik yang sedang berpatroli.
Seorang anggota mengenali Krismianto sebagai residivis pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Dia dicurigai sedang mencari sasaran.