Yang Membully Ketua BEM UI Justru Merusak Citra Jokowi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Pro kontra pascaaksi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Zaadit Taqwa memberikan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo saat Dies Natalis UI, pekan lalu terus berlanjut.
Ada yang mendukung dan mem-bully Zaadit di media sosial.
Namun, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) memberikan dukungan kepada Zaadit.
Hidayat tidak mempermasalahkan, karena apa yang dilakukan Zaadit itu murni sebagai seorang aktivis mahasiswa.
“Maklumi, begitulah aktivis muda dari kampus mengkritik,” kata Hidayat di gedung parlemen.
Wakil ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun mengajak untuk mengembangkan demokrasi yang beradab.
“Katanya aku Pancasila? Pancasila itu kan manusiawi adil dan beradab,” katanya.
Menurut Hidayat lagi, Zaadit sudah memberikan contoh yang manusiawi. Zaadit dalam menyampaikan aspirasinya tidak pakai bakar ban, teriak-teriak, dan mengacungkan senjata serta kata-kata yang tidak sopan.
“Harusnya demokrasi kita dilakukan dengan cara-cara yang Pancasilais yaitu manusiawi adil dan beradab. Itu yang (harus) dilakukan oleh siapa pun,” katanya.
Lagi pula, Hidayat menegaskan Jokowi saja tidak mempermasalahkan kritik kepada Zaadit.
Bahkan, Jokowi akan Zaadit dan BEM UI ke Asmat, Papua, untuk menyelesaikan masalah yang ada di sana. “Saya kira itu fair,” tegasnya
Menurut dia, sikap buzzer yang mem-bully, itu justru menjelekkan atau menghadirkan citra buruk kepada Jokowi.
Karena itu, kata Hidayat, lebih bagus kalau mereka mengikuti cara Jokowi, yang menerima dengan baik kritikan.