Sering Dibully, Bocah SD Ini Nekat Gantung Diri

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, BOLMONG – Nathan Turangan tak sanggup lagi memikul beban hidup yang dialaminya sejak lahir. Bocah SD kelas 5 itu pun nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Nathan depresi karena sering dibully di sekolah. Bocah 12 tahun ini tak punya teman berbagi. Ia juga tak bisa lagi curhat ke sang bunda. Sebab ibunya telah meninggal dunia sejak Nathan baru berusia satu tahun. Siswa Kelas V SDN 1 Imandi ini akhirnya memilih gantung diri di dapur rumahnya di Kelurahan Imandi, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, Rabu (7/2/2018). “Tadi saya koordinasi dengan kepala sekolahnya. Katanya di sekolah sering diejek teman-temannya. Merasa minder. Jadi dia diduga depresi karena dibully sehingga mengakhiri hidupnya,” ungkap Kapolsek Dumoga Timur Iptu Nico Tulandi. Informasi dirangkum Manado Post (grup pojoksatu.id), Nathan yang sejak umur setahun sudah ditinggal ibunya, sempat ditegur sang ayah, Jefri Turangan (45). Alasannya, Nathan sudah tiga hari tidak masuk sekolah. Fivi, sapaan akrab Jefri, kemudian berbelanja roti dan sereal ke warung untuk membujuk anak satu-satunya itu. “Ketika kembali dari warung, dia menemukan Nathan sudah gantung diri,” cerita Sonny Sondakh, tetangga korban. Tangis pria yang berprofesi sebagai tukang tambal ban ini pecah melihat anak yang dia urus sendiri sejak berusia setahun itu, tergantung dengan tali rafia melilit di leher. Fivi buru-buru menurunkan tubuh anaknya itu, sambil berteriak minta tolong. Tetangga pun berdatangan. Mereka sempat mengevakuasi Nathan ke puskesmas, namun nyawanya tak tertolong.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan